Wednesday 23 April 2014

Kepada kamu, duhai Dinda... (by: Iqbal Sujida Ramadhan)

Bumi Allah, 23 Jumadil akhir 1435 H


Kepada kamu, duhai Dinda yang kubutuhkan...

Tergerak langkahku mengikat bayangmu,
menerobos ruang rindu dulu dan kini
Tak peduli dengan kabut senja,
yang kutahu kini jarak telah luruh

Kepada kamu, Duhai dinda yang kuimpikan...

Alunan suara menyahut diriku,
menggetarkan bulir-bulir embun perasaan
Tak dikira akan seanggun ini,
mengisi bejana cinta dalam hati

Kepada kamu, Duhai dinda yang kubayangkan...

Menyulam mimpi merajut makna,
tentang kesungguhan hati yang tak terbantah
Pesona teduhmu buat hatiku tersipu,
tertawan dalam bingkai asmara

Kepada kamu, Duhai dinda yang kurahasiakan...

Derap hati yang tak pernah ingkar,
kisah rahasia bersemayam sejuk
Menepi di pelabuhan hati tertaut,
sebagai bukti atas janji suci

Kepada kamu, duhai dinda yang kunanti...

Bila titik penantian ini adalah sebuah ujian,
tiada lagi ekspresi rindu selain do'a yang kupanjatkan
Bertukar do'a di sepertiga malam terakhir,
selalu terjaga dalam mihrab taat

                

Monday 7 April 2014

Hei Jagoan !!! Akhirnya Kalian Berhasil Membuat Aku Kangen Juga

Bumi Allah, 8 Rabiul akhir 1435 H

Sesampainya di SDN Cisitu
"Om Iqbal, hari ini mau ngajar kelas berapa?" tanya Maul, anak gembul kelas 3 yang innocent banget.
"Ngajar kelas limaaaaa" jawab aku dengan nada kekanak-kanakan.
"Yaahhhhh, kenapa ga di kelas tiga aja?" keluh Aay, laki-laki yang paling hyperactive di kelas 3.
"Soalnya, A Iqbal diminta ma kakak-kakak KKN yg lain buat ngajar bahasa sunda di kelas lima".
"Aaaaahhh, Ka Iqbal mah, udah di kelas tiga ajaa, ngajar matematika lagiiii" keluh Hendi, anak yang paling jago "nyekil" pake puisi-puisi ke teteh-teteh yang KKN.
"Udah dulu yaaaa, A Iqbal mau masuk kelas lima dulu" ujarku, sambil melempar senyum kepada mereka.

Babarengan kelas 3

Tiba di ruang kelas lima SDN Cisitu
"Sikap, beri salam !!!" seru Aga, ketua murid kelas 5 yang udah lancar baca Al-Qur'annya.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" sontak seluruh murid kelas 5.
"Wa'alaikumussalam ade-ade" jawab aku dengan penuh kasih sayang.
"A Iqbal maen game yukkk !!!" seraya murid kelas 5.
"Nah loh, sekarang kan waktunya belajar bahasa sunda" gumam aku dalam hati.

Babarengan kelas 5

Gusti nu agung, emang dasarnya anak-anak, bawaannya pengen maen muluuu...
Apoteker berkata lah, komuni-gaya komuni-kata lah, game konsentrasi lah, cap-guri-cap-guri-cap-cap-cap lah dan masih banyak lagi games dadakan yang kubuat pada waktu itu.
Tiba-tiba jadi kangen jagoan-jagoan ku nih, semoga jagoan-jagoan ku sehat selalu disana, ga banyak maen HP ma Tab mulu, nurut ma orang tua, rajin ke pesantrennya, jangan bolos mulu.

Tangan ini tak sempat untuk memeluk mereka, ya Rabb...
peluk mereka dalam dekap hangatMu.
Jemari ini tak sempat untuk menggenggam mereka, ya Rabb...
genggam mereka dalam ikat eratMu.
Raga ini tak sempat untuk menjaga mereka, ya Rabb...
jaga mereka dalam penuh kasihMu.

Yang selalu mencintai kalian karena Allah,
Mahasiswa KKN Unpad Desa Cisitu
Periode Januari-Februari 2014 



Iqbal Sujida Ramadhan
 

blogger templates | Make Money Online