Sunday 12 September 2010

Boikot Barangan Israel !!!

Bismillahirrahmanirrahim..

"Wahai kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh dunia, memboikot produk-produk buatan Israel dan Amerika adalah kewajipan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Setiap ringgit yang kita bayarkan untuk sebotol Coca-Cola misalnya, akan menjadi sebutir peluru di dalam senjata orang-orang Amerika atau Israel yang akan diacu ke arah kita. Kita telah menyumbangkan wang kita setiap hari kepada McDonalds, KFC, Burger King dsb, tanpa memikirkan ke mana wang itu akan dibelanjakan.

Menurut pendapat saya, setiap Muslim harus bertanggungjawab dalam hal yang mempengaruhi keluarga dan gaya hidup mereka. Lihatlah kepada orang-orang Amerika yang telah membatalkan (veto) resolusi PBB untuk mengutuk aksi tentera Israel di Palestin. Jika mereka itu adalah pemelihara perdamaian seperti yang mereka dakwa, apakah mungkin mereka melakukannya (membatalkan resolusi PBB)?

Wahai manusia, tidakkah anda berfikir? Tidakkah anda memiliki perasaan lagi? Tidakkah anda merasakan kepahitan negara-negara Arab dan Islam dalam hal ini? Darah yang paling murah adalah darah kita! Kita telah menjadi bahan percubaan bagi senjata-senjata dan peluru-peluru serta teknologi mereka. Persenjataan perang ini dibiayai oleh kita, dalam gaya hidup konsumerisme yang mereka paksakan ke atas kita.

Saya bertanya kepada anda semua, dengan nama Allah. Saya bertanya pada anda semua, atas nama ribuan orang yang mati di tangan pengganas-pengganas itu pada tahun 1948, 1967, 1973 di Qana, di Dir Yassin, di Bahr al-Bakar semenanjung Gaza dan di al-Quds. Saya bertanya kepada anda semua, atas nama orang yang mati syahid untuk kehormatan kita. Saya bertanya ke atas anda, atas nama seorang anak kecil bernama Muhammad al-Durrah, yang syahid dalam pelukan ayahnya ditembusi peluru-peluru, dari wang yang telah kita sumbangkan kepada mereka.

Apakah akan jadi kepada kita? Kita memiliki mata yang tidak dapat kita gunakan untuk melihat. Kita memiliki telinga, tetapi kita tidak gunakan untuk mendengar. Kita memiliki hati, tetapi tidak lagi dapat merasai. Mereka telah menjadikan kita sebagai pengguna-pengguna yang buta, yang rela membayar wang untuk membiayai senjata mereka, untuk mendukung aksi keganasan mereka di dunia Arab dan Islam.

Boikot mereka sekarang! Sekarang atau peluang ini tidak muncul lagi selamanya!

Dunia Arab dan Islam harus bersatu agar menjadi kuat. Kembali dan siapkan persenjataan kita. Kembalikanlah dan bangunkanlah ekonomi kita agar kita dapat menghancurkan mereka. Allahu Akbar!!"


- Syeikh Yusuf al-Qaradhawi, 8 Oktober 2001 (Qatar)


>>> Brands and Labels To Boycott <<<


Semoga Bermanfaat !

The Blessing In "No" (Ketika Tuhan Berkata "Tidak")

I asked God to take away my pride.
God said, "No. It is not for me to take away, but for you to give it up."

(Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku Tuhan berkata, "Tidak Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.")

I asked God to make my handicapped child whole.
God said, "No. Her spirit was whole, her body was only temporary."

(Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. Tuhan berkata, "Tidak Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.")

I asked God to grant me patience.
God said, "No. Patience is a by-product of tribulations; it isn't granted, it is earned."

(Ya Tuhan beri aku kesabaran. Tuhan berkata, "Tidak Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.")

I asked God to give me happiness.
God said, "No. I give you blessings, happiness is up to you."

(Ya Tuhan beri aku kebahagiaan. Tuhan berkata, "Tidak Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri.")

I asked God to spare me pain.
God said, "No. Suffering draws you apart from worldly cares and brings you closer to me."

(Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan. Tuhan berkata, "Tidak Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.")

I asked for all things that I might enjoy life.
God said, "No. I will give you life so that you may enjoy all things."

(Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat. Tuhan berkata, "Tidak Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.")

I asked God to help me LOVE others, as much as God loves me.
God said... "Ahhhh, finally you have the idea!"

(Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku. Tuhan berkata... "Ahhhh, akhirnya kau mengerti !")

Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan, bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).

Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

"There's a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way."

Semoga Bermanfaat !

Kisah Kepompong

Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul.
Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap2 mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yg mungkin akan berkembang dalam waktu.
Semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak disekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yg menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya memohon Kekuatan ....Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan ....Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon Kemakmuran ....Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.

Saya memohon Keteguhan hati ....Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.

Saya memohon Kebahagiaan dan Cinta kasih ....Dan Tuhan memberikan kesedihan kesedihan untuk dilewati.

Saya memohon Cinta ....Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati ....Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan.

Saya tidak memperoleh yg saya inginkan ....Dan Tuhan memberikan segala yang saya butuhkan.

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber, beserta argumen penulis)

Wujudkan Keajaiban Memori

Apa yang Paling Kita Ingat

Peluang kita untuk mengingat adalah paling baik ketika informasi meliputi satu dari delapan unsur berikut ini :

1. Indra

Dengan menggunakan kombinasi penglihatan (mata), bunyi (telinga), gerak (tangan dan kaki), bau (hidung), dan rasa (lidah), akan tercipta memori terkuat. Fokuskan pada unsure-unsur ini :
• Penglihatan : Gunakan warna, cerah dan gelap. Temukan detail. Berikan cukup waktu untuk melihat segala sesuatu dengan jernih dalam benak Kita.
• Bunyi : Dengarlah bunyi sesuatu bilamana mungkin. Praktikkan mendengar dengan penuh perhatian
• Gerak : Bergeraklah saat Anda berbicara.
• Merasakan : Menelusuri kembali langkah-langkah kita membantu kita mengingat pemikiran kita, seperti mencari barang yang sebelumnya kita tinggalkan di suatu tempat.
• Bau : Bau sering kali memicu lebih daripada sekadar fakta-fakta. Emosi dan suara suatu peristiwa dapat dihidupkan kembali melalui asosiasi bau yang kuat
• Rasa : Bayangkan rasa sesuatu.

2. Intens

Untuk membuat kesan Anda dapat diingat, intenskanlah mereka: absurd, seksual, penuh warna, berlebih-lebihan dan imajinatif.
Walaupun semua ini intens, pastikan untuk menjaga kesan Anda tetap positif.

3. Lain Sendiri

Gunakan kualitas yang berbeda

4. Emosional

Kesan yang bermuatan cinta, kebahagiaan dan kesedihan mudah untuk diingat. Dengan menggunakan kesan dari perasaan hangat, perasaan yang membuat jantung Anda berdegup kencang dan mmancarkan kebahagiaan, akan membantu memori Anda dan pandangan Anda.

5. Keutamaan Pribadi

Gunakan asosiasi pribadi terhadap kehidupan Anda

6. Pengulangan

Kebanyakan kita belajar dengan membaca berulang-ulang. Cara efektif untuk memanfaatkan pengulangan adalah berkonsentrasi secara penuh pada materi yang sedang dipelajari dan mengulanginya dengan cara-cara yang berbeda.

7. Pertama dan Terakhir

Ciptakan banyak pertama dan terakhir dengan memecah informasi menjadi beberapa potongan kecil. Ketika Anda belajar atau mencoba belaajr sesuatu yang baru, ambillah sesering mungkin jeda singkat setiap 30 menit. Ini dapat membantu Anda memperoleh lebih banyak informasi.

Mengupayakan Keajaiban Memori dengan Sistem Cantol

Sistem cantol adalah kata-kata atau hal yang akan kita ingat dihubungkan dengan suatu kata/hal lain yang dapat kita hubungkan dengan kata-kata atau hal lain yang ingin kita ingat tersebut., misalnya :
Sistem cantol akan sangat berhasil jika asosiasinya berwarna-warni, berlebih-lebihan, imajinatif dan absurd.
Beberapa sistem cantol yang dapat digunakan :

1. Sistem cantol Fonetik

Sistem cantol fonetik menggunakan daftar angka-angka dari 0 hingga 100. Setiap angka memiliki benda yang berasosiasi dengannya. Angka dan benda secara bersama-sama memberikan dasar sampai di mana Anda kemudia mengaitkan atau mengasosiakan hal yang sedang Anda coba ingat. Anda secara literal menggantungkan informasi pada cantolan.

2. Menghubungkan

Anda dapat menggunakannya untuk mengingat suatu daftar dengan mengaosiasi-kan benda masing-masing pada daftar dengan benda berikutnya. Ini juga dapat menjadi fonadi untuk strategi memori yang lain. Anda menghubungkan hal-hal yang ingin Anda ingat dan merangkaikan mereka semua, serta mengasosiasikan satu dengan lain.

3. Lokasi

Berarti mengasosiasikan benda secara berurutan dengan lokasi-lokasi tertentu. Misalnya dengan mengaosisasikan daftar nama benda dengan beberapa bagian tubuh. Salah satu trik lokasi lain adalah mengasosiasikan berbagai hal dengan benda-benda di rumah.

4. Akronim

Akronim mengambil huruf pertama dari beberapa kata dan membuat kata lain.

5. Mengulang-ulang hingga hafal (Proses mekanis mengingat)

Mengulangi sesuatu berulang-ulang mungkin merupakan cara yang paling tidak efektif untuk mengingat sesuatu, tetapi ini bermanfaat untuk memori jangka pendek.

Kiat-kiat untuk Teknik Memori :

# Ingat untuk Mengingat

Kita perlu berhenti dan meluangkan waktu untuk membuat asosiasi, supaya kita ingat untuk menggunakan teknik-teknik kita.

# Berlatihlah untuk Menggunakan Memori Anda

Gunakan setiap kesempatan untuk melatih keterampilan memori Anda dengan sering-sering menggunakannya

# Buatlah Asosiasi Anda Spesifik dan Jelas Bukan Umum

Lihatlah kesan yang melibatkan aksi, warna dan suara yang berbeda. Dengan cara itu, masing-masing asosiasi akan berdiri sendiri

# Ingatlah yang Lain Lagi

Misalnya, jika Anda tidak dapat mengingat nama Nabi yang keenam, ingatlah yang kelima dan yang ketujuh. Kerap kali ini akan mengingatkan kembali informasi yang sedang Anda butuhkan.

# Buatlah Peta Pikiran dan Presentasi untuk Pelajaran Anda

Peta pikiran adalah alat menghafal yang alamiah karena ia menggunakan symbol dan warna untuk menciptakan kesan visual.

# Lengkapilah dengan Arti

Tanyakan pada diri Anda, “Apa Manfaatnya Bagiku?” Temukan alasan rpibadi untuk mengingat.

# Ulangilah Materi Anda

# Jagalah Kesehatan Anda

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber)

Valentine Day, No way !!!

Valentine day, yang jatuh pada tanggal 14 Februari sangat digandrungi remaja (bahkan remaja kolot juga). Dihari itu orang mencoba menunjukkan cintanya dengan saling mengirim kartu kepada anggota keluarga atawa orang-orang yang dikasihi. Yang dominan sich ucapan sayang ini ditujukan buat sang do’i alias pacar tea. Biasanya ungkapan kartunya sentimental berat, penuh rayuan gombal.

Selain ngirim kartu, ada juga yang ngirim gift(hadiah),cupid (Boneka berbentuk anak kecil), kotak berhias kembang gula, gambar-gambar fantasi atau karangan bunga dan yang paling khas ngirim coklat berbentuk hati. Nggak cukup di sini, perayaan valentine day belum greng kalu nggak ngadain pesta dansa ria diiriingi lagu-lagu cinta.

Definisi

For sure sobat-sobat bisa nemuin definisi hari valentine di tiga tempat

A) Open your Encyclopedia Americana volume XIII, page 464, ”The date of the modern celebration, February 14, is believe to derive the execution of a Christian martyr, Saint valentine, on February 14, 270. ”Yang artinya : “ Tanggal 14 Februari itu adalah perayaan modern yang berasal dari hari dihukum matinya seorang martir atawa pahlawan Kristen, yaitu Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 270 Masehi.”

B). Kebet lagi Encyclopaedia Americana Volume XXVII halaman 860, ”A day on wich lovers traditionally exchange affectionate messages and gifts. It observed on February 14, the date on wich Saint Valentine was martyred.” Indonesianye: Yaitu sebuah hari dimana orang yang sedang dilanda cinta secara tradisional saling mengirimkan pesan cinta dan hadiah-hadiah. Hari itu diperingati pada tanggal 14 Februari dimana santo Valentine mengalami martir (seseorang mati sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan atawa keyakinan).

C). Bongkar lagi Encyclopaedia Britannica Volume XIV hlaman 949. “The Saint Valentine who is spoken as the apposite Rhaetia and venerated in Passau as its first bishop….”. “Santo Valentine yang disebutkan itu adalah seorang utusan dari Rhaetia dan dimuliakan di Passau sebagai uskup yang pertama.

Sejarah Valentine day

Dulu banget, di kota Roma pada abad ke-4 Sebelum Masehi, perayaan kasih sayang itu sudah ada. Tanggal dan bulannya tetap sama . Namun dulu perayaan tersebut bukan dinamakan hari valentine, karena perayaan hari kasih saying itu sebenarnya buat mengjhormati dewa mereka yang bernama Lupercus.
Acara yang berbentuk upacara itu diselingi penarikan undian dalam rangka mencari pasangan. Dengan menarik gulungan kertas yang bertuliskan nama, para gadis mendapatkan pasangan lantas mereka menikah untuk jangka waktu setahun. Sesudah itu , mereka bisa ditinggalkan begitu saja. Dan kalau sudah sendiri, nereka menuliskan namanya untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.

Kegiatan rutin seperti itu sudah dilakukan kurang lebih 800 tahun lamanya. Dan ketika Katolok mulai berkembang oada saat itu, para pemimpin gereja ingin turut andil dalam perayaan tersebut, sehingga untuk mensiasatinya, mereka mencari seorang santo (Orang suci untuk agama Katolik), sebagai pengganti dewa kasih sayang Lupercus. Mereka menemukan calon pengganti Lupercus yaitu Santo Valentine, seorang uskup yang tewas sebagai martir sekitar 200 tahun sebelum masa itu.

Alasan untuk memilih Santo Valentine sebagai pengganti dewa Lupercus pada hari kasih sayang, memang nggak terlepas dari riwayat si Santo itu sendiri. Konon, ia dihukum mati Kaisat Claudius II karena melanggar dekritnya. Tahun 270, kekaisaran Roma memerlukan sejumlah tentara. Sang Kaisar megeluarkan dekrit yang melarang perkawinan. Sebab, dengan perkawinan, sang tentara dikuatirksn bakal nggak bersemangat dalam perang. Ia akan teringat terus keluarga yang ditinggalkan. Tapi uskup valentinea berusaha menolong pasangan yang sedang jatuh cinta dan ingin membentuk keluarga. Pasangan yang menikah lalu diberkati di tempat yang tersembunyi. Namun praktek itu akhirnya ketahuan juga. Lantas santo Valentine pun dihukum pancung.

Karena dasar itulah sang santo dipilih menggantikan kedudukan dewa kasih sayangnya orang Roma, Lupercus. Karena menurut mereka, peranan Uskup Valentine kepada sang pencinta amat bear.

Sesuai perkembangan, siasat pemimpiun gereja katolik itu nampaknya berhasil dengan sukses. Soalnya upacara kasih sayang tersebut jadi semacam rutinitas ritual yang bagi mereka kudu dirayakan. Dan untuk mencairkan kesan formalnya, mereka membungkusnya melalui hiburan-hiburan atau pesta-pesta yang pada saat itu nampaknya sudah amat sangat memprihatinkan. Karena dengan cara tersebut, banyak remaja-remaja yang terjebak pada pola perayaan awal hari kasih sayang. Seperti melakukan hubungan seks sesuka hatinya. Gonta-ganti pasangan semaunya. Semua yang mereka lakukan itu sebenarnya bukan lagi didasari oleh kasih sayang, akan tetapi hawa nafsu belaka.

Valentine dalam kacamata Islam

Sebagai generasi muslim yang intelek, kita harus kritis daslam melihat suatu pesoalan, nggak level dong k-lo cuma ikut-ikutan aja. First kita harus tahu dulu gimana agama memandangnya, apa sich untung ruginya secar akal?. Termasuk tuk masalah yang satu ini, yuxs kita kupas with smart thingking.

Yang namanya cinta adalah fitrah dan anugerah yang diberikan Allah tuk manusia. Rasulullah juga menganjurkan kita untuk memberikan cinta dan kasih sayangnya kepada sesama manusia. Hanya saja , pengertian cinta dan kasih sayang yang dianjurkan Rasulullah bukan seperti perayaan hari valentinan yang cenderung memfokuskan cinta pada lawan jenis and cenderung mengumbar hawa nafsu. Akan tetapi kasih sayang yang esensinya lebih hakiki. Seperti kasih sayang kepada ortu, adik, kakak, isteri atau suami, en saudara sesama muslim. Nggak cuma segitu, kamu bahkan harus menyayangi hewan, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan. Pokoke kasih sayang seorang mulim tuh sungguh komplit!.

Kalo kita tarik garis lurus dari sejarah yang udah kita kupas tadi, sebenarnya valentinan itu merupakan bagian dari acara keagamaan umat nasrani. Bagi kita umat Islam, melibatkan simpati terhadap kegiatan dan perayaan agama lain dibatasi kedalamannya. Bahkan k-lo bersandar pada pedoman aqidah yang hakiki, kita musti tegas pada prinsip. Bagimu agamamu, bagiku agamaku (Coba buka Surat Al-kafiruun di Al-Qur’an).Dan inget nih nasihat Rasulullah SAW buat kita-kita :
“Barang siapa meniru suatu kaum , maka ia termasuk kaum itu.” (HR. abu Daud, dan sanadnya diperkuat oleh Ibnu Taimiyah).

So, generasi muda muslim jelas menolak! Menolak bukan berarti memusuhi, melecehkan atau mengucilkan. Bukan. Bagaimanapun Islam menekankan toleransi antar pemeluk beragama. Hanya bukan dengan dalih toleransi kita ikut merayakan kepercayan agama lain.Jadi, kita yang muslim nggak boleh turut ngeramein valentine?. K-lo kamu sangat menghargai nilai keimanan dan bercermin pada aqidah, mendingan nggak usah deh dipikirin. Lagian ngapaimn pula kasih sayang dipestain segala. Sebelum sang pastur Valentine dipenggal batang lehernya, ajaran Allah SWT from Adam AS to Muhammad SAW sudah mengutamakan konsep kasih sayang dalam liku-liku syi’arnya. Kasih sayang akan tetap berpijar di nurani apabila tertanam apabila tertanam nawaitu yang ikhlas. Terpelihara selamanya. Jadi, bukan hanya ‘hidup’ atau ‘dihidupkan’ untuk satu hari saja. Yang divisualisasikan dengan bermacam-macam cara meriah yang cenderung hura-hura. Tak jarang perayaan valentine ini diselewengkan untuk hal-hal berbau negatif en maksiat. Eh, kesannya nih, sehabis bervalentine, kasih sayang yang semula diagungkan itu bakal terlupakan atau dilupakan. Wah, bukannya itu sebuah kamuflase? Sebuah kasih saying tanpa akar keikhlasan. Sayang sekalee…

Dan untuk masalah cinta ini nggak bakalan ada deh yang nandingin Rasulullah SAW. Why? Beliau tuh begitu mencintai kita sebagai umatnya dan ingin sekali melepaskan kita dari siksa abadi di neraka. Beliau rela berkorban apa saja untuk berda’wah menyelamatkam umatnya. Tulusnya kasih saying beliau kepad kita sampai diabadikan Allah dalam Al-Qur’an Surat At-taubah 128 : “Sesungguhnya telah dating kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sanat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber)

Tuntutan Pergaulan Dalam Islam

1.Menjaga Pandangan

Katakan kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS.An Nur : 30).

Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, atau ayah suami mereka,atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS.An Nur : 31).

2. Menutup aurat secara sempurna

Hai nabi, katakan kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, hingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lahi Maha Penyanyang.” (QS.Al Ahzab:59).

Dari Abu Sa’id Radiallahuanhu, bahwasanya Rasulullah Salallahu Alaihi Wa Salam bersabda : seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama laki-laki, begitu pula seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut." (HR.Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin).

3. Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara di hadapan laki-laki bukan mahram

Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita lain, jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS.Al Ahzab:32).

4. Dilarang Bagi Wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari

Dari Abu Hurairah Radiallahu Anhu, ia berkata : Rasulullah Sallahu Alaihi WA salam bersabda: Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama muhrimnya” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus Shalihin).

Dr. Yusuf Qardhawi dalam Fatwa-fatwa Kontemporer jilid 2 halaman 542 mengemukakan : “Kaum muslimin memperbolehkan wabita sekarang keluar rumah untuk belajar di sekolah, di kampus, pergi ke pasar dan bekerja di luar rumah sebagai guru, dokter, bidan, dan pekerjaan lainnya asalkan memenuhi syarat dan mematuhi pedoman-pedoman syari’ah “(Menutup aurat, menjaga pandangan, dan lain-lain)."

5. Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita di tempat yang sepi)

Dari Ibnu Abbas RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalin bersuyi-sunyi dengan perempuan lainnya kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus Shalihin).

6. Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan juga sebaliknya

Dari Ibnu Abbas RA. Ia berkata : Rasulullah melaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhus Shalihin).

7. Islam menganjurkan menikah dalam usia muda bagi yang mampu dan shaum bagi yang tidak mampu

Wahai sekalin pemuda, barang siapa diantara kamu yang mampu nikah, maka nikahlah, sesungguhnya nikah itu bagimu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, naka jika kamu belum sanggup berpuasalah, sesunggunya puasa itu sebagai perisai” (HR.Muttafaaqun Alaihi).

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber)

Saturday 11 September 2010

Bukanlah Cinta... ataukan Cinta...

Telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan, suara anda nyangkut di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka ...

Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi ...

Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur ...

Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian ...

Apakah anda masih bersama dia karena semua orang menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan ...

Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan ...

Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati ...

Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/wanita lain?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan ...

Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu satunya hal yang anda pikirkan?
GOMBAL (bullshit) ...

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan kata-kata?
Itulah cinta ...

Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta ...

Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih bersamanya dengan setia?
Itulah cinta ...

Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan kematian anda?
Itulah cinta ...

Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Itulah cinta ...

Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup tegar?
Itulah cinta ...

Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta ...

Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena anda sayang kepadanya?
Itulah cinta ...

Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa nyeri?
Itulah cinta ...

Cinta memang merupakan sesuatu yg Absurd and Unexplain, tapi yg terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu yang dianugerahi oleh Allah.
Terimalah pasangan anda dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dengan segala keikhlasan hati.

Semoga Bermanfaat !

Sekuntum Edelwis Untukmu, Aktifis Dakwah

Teruntuk saudaraku dalam sisa-sisa keletihannya ...

"Aku ingin mundur dari wasilah dakwah ini, aku sudah tidak kuat lagi menunaikan amanah yang semakin menyesakkan dadaku, aku sudah tidak kuat lagi menelan kekecewaan demi kekecewaan, batas kesabaranku telah habis “, kalimat itulah yang terlontar dari lisan salah seorang saudaraku yang biasanya terlihat tegar dan selalu mempersembahkan senyumnya setiap kali bersua denganku, tapi pagi itu seolah kesedihannya telah menghapus semua lukisan senyum di wajahnya, seakan keputus asaan telah menyedot seluruh semangat dan harapannya.

Untuk sejenak aku termenung, udara dingin yang sedari tadi membekap tubuh tak kurasa lagi. Ah....masih belum begitu lama, aku pun pernah berada pada posisi yang sama layaknya yang dialami saudaraku ini, saat itu pun begitu putus pengharapanku hingga aku pun benar-benar sudah tidak kuat lagi menanggung amanah ini dan serperti dia aku pun ingin mengakhirinya dengan cara keluar dari aktivitas ini. Aku melihat masalah yang dia hadapi pun sepertinya sama denganku, kepingan – kepingan kekecewaan dan keletihan yang akhirnya menjadi puzzle raksasa bergambar kata Putus Asa.

Kelelahan adalah sebuah efek yang wajar dari aktivitas yang berulang ulang, kontinu bahkan terkadang membosankankan. Keletihan adalah kenikmatan yang diberikan-Nya di sela-sela aktivitas kita karena kedatangannya membuat kita merasakan nikmatnya beristirahat, kedatangannya membuat kita memperoleh kesempatan untuk menarik nafas panjang sebelum kita kembali berlaga, namun adalah keletihan yang meraja yang akan membekap bara semangat, azam dan harapan, meredupkannya dan diam-diam memadamkannya.

Oleh karenanya ketika kita bermain-main dengan keletihan, maka sepantasnya kita menjaga agar keletihan itu tidak menjadi penjara untuk perjalanan kita selanjutnya dan pada saat yang sama hendaknya kita selalu sadar akan keberadaann cawan-cawan yang berisi cairan energi yang senantiasa dihidangkan untuk kita. Sumber kekuatan yang akan membuat kita untuk tidak betah berkubang dalam lembah kefuturan, energi itu yakni keikhlasan dan indahnya ukhuwah.

Ketika kekecewaan dan keletihan bersemayam di dada maka menyadari kembali bahwa apa yang kita lakukan adalah sebuah usaha dan pengharapan besar kita untuk menggapai rahmat dan ridho Alloh SWT, akan mengembalikan kekuatan untuk bangkit. Keikhlasan adalah tidak berbesar kepala saat pujian mengguyur, begitu pun tidak berputus asa bilamana cercaan menghujam dan menghimpit, adalah keikhlasan tidak bergantung pada makhluk yang biasanya menjadi sumber kefuturan.

Sebuah keikhlasan tidak mengenal kata lelah karena segala keluh kesah senantiasa dititipkan pada angin yang membumbungkan doa dalam sujud-sujud panjang kita dan DIA senantiasa menyediakan “telinga-Nya” untuk kita.

Saat tubuh tidak lagi tegak, saat kaki mulai lemah, saat lisan mulai keluh untuk menyuarakan kebenaran, maka pada saat yang sama ada saudara kita yang memapah, saudara yang akan menopang kaki yang telah rapuh, dan menggantikan kita untuk bersuara lebih lantang. Senyumnya bagai oase dalam kegersangan jiwa kita, perhatiannya adalah penentram kegundahan kita, tausyiahnya adalah semangat baru yang disematkan pada diri ini.

Karena dialah kita yakin bahwa kita tidak sendirian. Andaikan saja kita layaknya sekuntum bunga edelweis yang terus mekar dalam kegersangan, terus mempersembahkan senyum dalam kesederhanaan dan kebersahajaannya, semangat abadi hidupnya dalam keterhimpitan. Ya... seperti halnya edelweis, tekad untuk memberikan sesuatu bagi kemaslahatan umat adalah ruh hidup itu sendiri sehingga ketika kita ingin keluar dari aktivitas yang menjadi media untuk tumbuh dan hidupnya ruh itu maka kita telah menyiapkan prosesi HARAKIRI untuk jiwa ini.

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber, beserta argumen penulis)

In My Heart

Kalau goresan takdir itu sudah menyapa kemana lagi bisa berlari darinya...

Saat Allah menganugerahkan nikmat ini, cuma berjuta syukur yang bisa diucap. Karena sekarang... hanya karena nikmat yang diberikan itulah jalan mendaki terasa lempang. Onak berduri masih bisa disambut senyuman.

Kang Yana pernah bilang, cinta itu adalah Pleasure to give. Apa iya...? Jatuh cinta pada jalan da'wah ini benar-benar terasa luar biasa. Segala hal yang bisa membuat menangis, masih saja terasa manis. Tidak ada duka selagi semua itu disandarkan pada sebuah keyakinan, akan ada misteri Allah di balik semua ujian.

Saat ini Allah karuniakan ikatan persaudaraan yang demikian indahnya. Yang dibingkai pada sebuah ketaatan padaNya. Dan diukir dalam kesungguhan berjuang di jalanNya.

Dan pada saat yang sama pula Allah berikan ujian yang demikian manisnya. Adakah nikmat yang dia berikan itu membuat diri menjadi lalai atau semakin tunduk pada titahNya...

Mungkin ada keinginan-keinginan yang sangat manusiawi terbersit dalam hati. Namun ada sebuah janji yang diikrarkan pada pagi dan petang, bahwa Allah selalu di atas segalanya...

Sahabat... jika saat itu datang... Cinta yang disemat dalam khusyu'nya ketaqwaan pada Allah ini selamanya akan tetap ada. Dimana pun kita berada... ikatan itu akan tetap terasa.

Sebagaimana bintang yang selalu di langit meskipun tak setiap malam bisa terlihat, seorang saudara akan selalu ada.

Semoga kita selalu bersama dalam kafilah panjang da'wah ini...

Dedicated to: my ruhul jadiid

Allahumma innaka ta'lam anna haadzihil quluub....

Bejana Pilihan

Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana. Ada beberapa bejana tersedia, manakah yang akan terpilih?

"Pilihlah aku," teriak bejana emas, "Aku mengkilap dan bercahaya. Aku sangat berharga dan aku melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahanku akan mengalahkan yang lain. Dan untuk orang seperti Tuanku, emas adalah yang terbaik!"

Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi.

"Aku akan melayani engkau Tuanku, aku akan menuangkan anggurmu dan aku akan berada di mejamu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memujimu."

Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga.

Bejana ini lebar mulutnya dan dipoles seperti kaca.

"Sini! Sini!" teriak bejana itu, "aku tahu aku akan terpilih.
Taruhlah aku dimejamu, maka semua orang akan memandangku."

"Lihatlah aku!", panggil bejana kristal yang sangat jernih. Aku
sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya aku. Meskipun aku
mudah pecah, aku akan melayani engkau dengan kebanggaanku. Dan aku
yakin, aku akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu."

Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir
indah,berdiri dengan teguh.

"Engkau dapat memakai aku, tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila engkau memakaiku untuk buah-buahan,bukan untuk roti."

Kemudian tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur, terbaring begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana tuan itu.

Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong.Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan kupenuhi dengan
kuasa dan kehendakku.

Kemudian ia mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan memenuhinya, ia berbicara dengan lembut kepadanya, "Ada tugas yang perlu engkau kerjakan, jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yang telah kuperbuat bagimu."

Demikianlah halnya dengan Tuhan. Ia mencari orang-orang yang rendah hati dan mau berjalan menurut kehendak dan kemauan Tuhan.

Dan tentunya orang yang mau dibentuk, sekalipun harus melalui hal-
hal menyakitkan.

Siapakah Anda?

Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang suka menyepelekan
waktu sholatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan
seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s

Siapakah orang yang manis senyumanya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang
yang ditimpa musibah lalu dia berkata "Inna lillahi
wainna illaihi rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabb,
Aku ridha dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir
senyuman.

Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa
yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang
sementara ini.

Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan
nikmat yang ada selalu menumpuk-numpukkan harta.

Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia
pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat
dan amal-amal kebaikan.

Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai
akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah
orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana
kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang
yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu
kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang
menghuni syurga kelak karena telah menggunakan akal
sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

Music Is Our Life

Pengen ngetop? Sekarang bukan lagi impian katanya, di mana-mana pihak entertainment program lagi jadi pemburu bakat semisal AFI, Indonesian Idol, KDI dan macem-macem lainnya, khususnya buat muda-mudi negeri ini yang lagi haus ketenaran. Ajang menaiki tangga kemasyuran ada di mana-mana, yang makin lama bikin remaja di negeri ini bermimpi habis-habisan. Padahal dibandingin sama lomba tujuh belasan di kampung, kontes ini nggak ada bedanya, sama ramenya, sama cari perhatiannya dan sama nggak beresnya. Cuman mungkin yang beda adalah pihak yang ngasih sponsor dan ngedukung acara, kalo di acara tujuh belasan paling banter adalah pabrik sinom, sablon atau warteg Mak Ijah yang mau nggak mau, harus ngasih duit, soalnya kalo nggak bakal digeruduk orang sekampung. Sedangkan di ajang perburuan bakat yang ngasih support adalah perusahaan-perusahaan besar seperti soft drink, kosmetik remaja dan resto fast food ala barat.
Bila di kampung berita lomba tujuh belasan yang mem-blow up adalah Kartar kampung, sedang di ajang perburuan bakat adalah pihak entertainment dan rumah produksi yang tentunya lebih professional dan tertata, nggak asal nempel pengumuman dan ngasih woro-woro, tapi juga memberi sedikit sentuhan dorongan psikologis buat remaja, antara lain yang nggak ikut acara ini bakal nyesel seumur hidup, jadi idola yang bakal dipuja, jaga gengsi, chance of a life time dan puluhan juta hadiah yang membuat mulut kita membuka terus ngiler (iiih..jijay men!!!).
Mayoritas kontes yang katanya memburu dan mencari bakat terpendam remaja negeri ini nggak ada hubungannya dengan asah otak, kepandaian dan ketrampilan sang generasi muda dalam menghadapi masalah. Nggak kedengaran tuh misalnya yang di pamerin di tivi adalah jago-jago SMU dan Perguruan Tinggi yang ikut kontes jadi ilmuwan atau peneliti muda, tapi yang digadang-gadangin adalah dunia tarik suara alias nyanyi bro... Padahal negeri ini butuh sistem negara yang beres dan orang-orang yang pinter serta ahli di bidangnya, bukannya orang yang cuma pinter goyang dan nyanyi. Krisis dan kemiskinan negeri ini nggak akan selesai kalo kita bisanya cuman nyanyi, minta ditabok apa!! Tapi anehnya pikiran kita yang udah terjerembab masuk ke liang kebodohan, ngerasa kalo itulah yang namanya ketenaran hakiki…Nggak ngefek men!!
Lagi pula nggak cuman sampe disitu, semua peserta ajang pencarian bakat itu udah mabuk dengan impian dari nyanyian yang mereka bawakan. Jadilah mereka budak-budak dunia yang membikin nyanyian sebagai logo sarang pencarian nafkah alias pekerjaan. Konser disana, kontrak disini dan semua aktivitas semu yang nggak perlu pikiran dan kerja keras ekstra. Cukup jaga suara supaya gak serak dan jembret, juga ngerawat tampang supaya penonton yang lihat nggak lari terbirit-birit saat nyanyi kelihatan jerawat yang nongol segede jam dinding. Hanya saja yang kita bakal bahas disini bukannya kontes-kontes itu, soalnya kita semua udah ngerti dan mafhum keharamannya. Nggak usah ditanyakan lagi. Tapi yang kita jadikan perhatian khusus itu adalah soal nyanyian dan efeknya yang boleh dan tidak dalam Islam tentunya, juga soal kenapa sih remaja kita jadi seperti ini.. Sorry ya sobat, ini masalah analisa bro, jadi kamu-kamu yang nggak ingin mikir dikit, ya…minggir aja dulu.
Musik, gimana sih?

They Can Not Destroy Islam

Ada yang bilang hidup tanpa irama adalah sepi (eh, siapa lagi yang bilang begitu?), dan emang faktanya bisa dibilang nggak jauh dari hal ini. Kalo hidup ini nggak punya irama, kita nggak akan bisa nikmati hidup selayaknya seperti manusia, stres dan depresi dimana-mana seperti halnya saat ini, di negeri kita yang lagi jadikan sekulerisme alias misahin agama dari kehidupan menjadi pilihan utama. Memang setiap manusia butuh irama, hiburan dan refreshing dalam hidup, sehingga manusia bisa kembali fresh, semangat dan cerah saat ngadepi sebuah masalah. Bayangin aja kalo di sekitar rumah kita ada tetangga yang sukanya ngomel aja tiap malem, suami pulang malem ngomel, anak dapet nilai jelek ngomel, rebounding rambut nggak beres ngomel, salahnya sendiri kenapa model rambut rebounding milih model Bob Marley, ya…nggak matching toh Jeng!! Hasilnya bisa ditebak! Kita nggak akan tenang dan nggak betah kalo di rumah. Nggak bisa belajar, merenung, sholat jadi nggak khusuk, macem-macem deh…. Toh itu udah jadi sedikit bukti kalo tiap orang butuh hiburan dalam hidup.
Cuman hal ini yang kudu kita garis bawahi fren, hiburan itu bisa segala macem, bisa lagu atau nyanyian, bisa pergi ke daerah yang punya view eksotik dan indah, bisa juga berbincang dengan teman dekat tentang masalah keislaman, tergantung kenyamanan dan tingkat intelektualitas kita. Kadang-kadang ada temen kita yang nganggap kalo ngadakan panggung open air di skul adalah sebuah hiburan atau berdugem bareng konco-konco satu geng waktu malam minggu adalah hiburan. Kalo memang ini yang mereka pahami, berarti tingkat intelektualnya ya..hanya segitu kalo orang jawa bilang sa’juput, meski berada di SMU atau Perguruan Tinggi yang penuh gemerlap bintang (sorry kalo kesindir), kita nggak nuduh kok, cuman memvonis. He..he..
Musik, bisa jadi adalah salah satu yang kita pilih dari berbagai hiburan yang ada. Lagipula, siapa yang nggak suka musik, kalo semua orang di dunia ini ditanya, dijamin nggak akan ada yang nolak, meski pilihan mereka mungkin sedikit berbeda. Nah.. menurut Ibnu Khaldun apa yang disebut nyanyian adalah suara yang berukuran satu nada, setengah nada, seperempat nada dan seterusnya. Ketika diperdengarkan ukuran-ukuran ini berbeda-beda dari kombinasi yang berbeda hingga yang rumit, sehingga mencapai harmoni yang diinginkan. Begitu senandung ini diaplikasikan pada syair, jadilah ia nyanyian. Di era Rasulullah Saw, beliau nggak ngelarang umat Islam untuk bersyair, bahkan beliau mengangkat seorang sahabat Hasan bin Tsabit yang ahli bersyair, sebagai penyemangat ketika jihad dikobarkan. Terus apa ini jadi pedoman kita untuk berdalih kalo nyanyiannya Tata Young dengan syair naughty, itchy, bitchy, boleh-boleh wae…wah tunggu dulu bung!!

Musik, antara hiburan dan peradaban

Dari banyak nash Al Qur’an dan Hadits Rasulullah Saw yang pernah kita baca dan kita dengarkan, sebenarnya Rasulullah Saw nggak ngelarang ummatnya untuk sekali-sekali menghibur dirinya. Asalkan jangan jadi pria penghibur..Eiit. Dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Aisyah, ketika Aisyah mengantar perempuan ke tempat laki-laki Anshar Rasulullah Saw bertanya, Hai Aisyah! Apakah mereka ini disertai dengan suatu hiburan (lahwan)? Sesungguhnya orang-orang Anshar itu suka terhadap hiburan itu (HR. Bukhari).
Tapi nggak berarti semua hiburan dikasih lampu hijau. Tentunya kita yang udah gede ini kudu ngerti dan bisa mbedakan mana hiburan yang baik dan tidak, dalam Islam tentunya. Islam nggak akan ngasih toleransi buat hiburan yang dicampuradukkan dengan kemaksiatan. Syair-syair yang jorok dan cengeng seperti cinta-cintaan, forum hiburan yang penuh dengan munuman keras, dan campur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, tentunya Islam nolak secara tegas. Rasulullah Saw bersabda “Sungguh akan ada beberapa orang dari umatku yang minum arak, mereka menamakannya (arak itu) dengan nama lain. Kepala mereka itu biasa dilalaikan dengan bunyi-bunyian dan nyanyian. Maka Allah akan tenggelamkan mereka itu ke dalam bumi dan akan menjadikan mereka kera dan babi.” (HR. ibnu Majah).
Islam ngasih aturan bukan untuk manis-manisan, juga bukan untuk pajangan, apalagi ada yang ngomong aturan itu punya fungsi untuk dilanggar. Islam ngasih aturan ini supaya manusia tetap pada kemanusiaannya dan nggak kejerumus pada derajat yang lebih rendah. Bahkan kalo aturan ini tetep aja dilanggar manusia bakal nyesel berat, nggak tanggung-tanggung. Percaya deh sama kita….
Dari sini kita udah pada mengiyakan kalo namanya nyanyian sebagai hiburan itu boleh-boleh aja alias mubah, tapi inget nyanyian yang baik lho ya. Boleh-boleh aja, asal kita nggak melalaikan tugas yang lebih baik daripada itu. Meskipun lagu yang kita dengerin itu nasyidnya Raihan, Izatul Islam, In-Team atau IMUD Nasyider ciee…, yang namanya mubah ya tetep aja nggak lebih tinggi dari wajib dan sunah. Misal kita sibuk ndengerin musik sampe lupa sholat, atau sibuk nyanyi hingga nggak inget lagi akan dakwah, ini yang jadi masalah buat kita-kita. Kalo kita jelas-jelas lalai dan lupa, nggak ngerti mana yang harus didahulukan bahkan cenderung milih yang mubah daripada yang wajib atau sunah, maka sama aja kayak kita lari-lari pagi lapangan tapi nggak pake baju dan celana, yang mubah didahulukan tapi yang wajib dilupakan, malu bin isin atuh.
Yang nampaknya sekarang bergeser jauh adalah jadinya musik yang asalnya mubah menjadi sebuah komoditi yang wajib dinikmati. Musik juga sekarang menjadi barang bisnis dan lahan uang, lagipula lagu yang laku keras dan jadi obrolan di mana-mana adalah lagu yang sebenarnya nggak pantes untuk diomongin, paling-paling punya kisaran antara cinta, duit dan gaul bebas. Tapi nggak dikit generasi muda yang ngimpi di siang bolong agar bisa jadi penyanyi atau artis sehingga mudah dapat duit, tinggal maju ke panggung, cuap-cuap alias bonbab (bondo abab), jutaan rupiah udah masuk ke saku. Inilah yang seharusnya bikin kita mikir dikit aja, kok bisa musik yang asalnya mubah-mubah aja bisa di jadikan blooming di antara kita kaum muda. Kok bisa sebuah hal yang asalnya mubah jadi sebuah hal yang wajib dinomorsatukan. Kok bisa musik yang asalnya mubah bila syairnya nggak ada unsur aneh-aneh, menjadi sebuah hal yang fardhu buat remaja padahal syair yang ada di dalamnya penuh kemunafikan dan kesyirikan, sampe-sampe sibuk ngurusi daftar AFI, Indonesian Idol dan yang sesaudara dengan itu. Hal itu tadi yang seharusnya ada di benak kita sebagai remaja muslim, kalo ngaku…! Hayoo….
Sobat,musik yang beredar di sebuah negeri nggak akan lepas dari peradaban yang lagi laku di negeri itu. Pas Islam dan umat Islam berkembang menguasai wilayah berbagai bangsa, kehidupan dan peradaban Islam yang mulia tetep aja dipertahankan. Orang-orang Islam nolak tegas dengan semua hal yang berhubungan dengan musik-musik jahiliyah merek Romawi dan Persia, karena di kedua negeri itu, musik dipake untuk bersenang-senang belaka dan hal-hal yang nggak ada manfaatnya, seperti pesta-pesta raja-raja Romawi. Apalagi di dalamnya penuh dengan kemaksiatan yang meluber kemana-mana, dengan Al Qur’an dan Hadits yang tetep kukuh dipegang, tinggal ngomong aja No Way!! Menurut umat Islam saat itu, yang paling menyenangkan adalah ngucapin syair-syair yang mbangkitkan semangat, menyadarkan jiwa dan mengulang bacaan Qur’an dengan indah. Uhh… sejuk bro.
Sedang yang terjadi sekarang sangat bertolak belakang. Musik barat yang penuh kemaksiatan didewakan, bahkan dijadikan ajang nyari uang. Nggak salah tuh. Ibnu Khaldun mengatakan bahwa profesi menyanyi adalah profesi paling akhir yang dicapai dalam sebuah peradaban. Jadi pas sebuah peradaban mundur, profesi menyanyi justru berkembang pesat. Laris bak kacang rebus. Mengapa Ibnu Khaldun mengatakan hal tersebut, bisa dibilang profesi menyanyi juga merupakan profesi pengangguran, karena menurut beliau profesi ini muncul saat nggak ada tugas lain yang dikerjakan, yang ada hanyalah membuang waktu senggang dan bersenang-senang. Tuh kan… Hal ini klop dengan peradaban dan ideologi kapitalis plus sekuler yang diemban di negeri ini, semua hal bisa diperdagangkan dan jadi komoditi. Suatu hal bisa disebut berharga kalo bisa dinilai dengan uang. Makin gede nilai nominalnya, makin gede nilai barang, itu dalam pandangan orang kapitalis.
Islam nggak ngutamakan nilai nominal suatu hal supaya bisa dibilang berharga. Why? Karena nilai nominal sesuatu mudah berubah, nggak pasti dan sementara, apalagi yang menilai adalah manusia yang serba lemah dan nggak punya daya. Dalam Islam yang paling utama adalah ridho Allah Swt, karena hal inilah yang disebut dengan nilai sejati. Barang mudah musnah, cinta manusia akan luntur oleh usia, tapi ridho Illahi nggak akan bisa terganti oleh apapun.

Dakwah is our life!! Yes !!

Meski kita masih muda, nggak berarti kita kudu gunakan aji mumpung, mumpung masih muda terus seneng-seneng seenaknya. Kita seharusnya ngerti, kalo yang namanya masa muda itu cuman sekali, nggak mungkin saat kita tua terus tiba-tiba jadi muda lagi, ya nggak lucu fren! Masa muda yang kita nikmati justru menjadi penentu akan masa depan kita. Kalo masa muda kita udah diguyur kemaksiatan dimana-mana tentunya akan susah untuk kita buat kembali pada Al Qur’an dan Al Hadits. Tapi bila pas muda kita gunakan untuk berjuang di jalan Allah seperti halnya para sahabat yang berjuang bersama Rasulullah, tentunya kita nggak akan nyesel pas tua besok. Itupun kalo maut nggak nyenggol kita waktu muda.

Nah saatnya kita sadar, dan kembali untuk mengkaji Islam secara menyeluruh. Nggak usah ditunda, kita masih muda, masih kuat jalan nggak perlu dipapah, jadikan hidup kita penuh makna. Ayo sobat bangkit dan bawa panji Islam di pundak kita. Dakwah is our life!!

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber)

Masih Adakah Rabb Di Hati Kita

Sahabat, sekali cobalah lihat

Lihatlah rona muka mereka yang selalu segar
Dan penuh sinar



Sahabat, sekali cobalah tatap

Tataplah pada gaun yang putih lagi bersih
Berbalut sutra

Dan wangi percikan parfum Jerman



Lihatlah pada kemilau

Kilatan biru Dr Marten

Yang menginjak permadani

Dalam racik Giovanni



Digenggamnya Alkitab

Pada sisi kanan jasad

Dengan tangan yang halus dan penuh hikmat

Ditentengnya Alkitab

Menyusuri tapak demi tapak

Meniti jalan hingga bebatuan



Dan berkumpul pada sebuah misa

Lantunkan pujian bagi para dewa

Jasad yang tegak berdiri menancap bumi

Bersimbah kukuh dan harap peluh

Berteman kesegaran Edenia

Terus berteriak lantang

Untuk keagungan sang penebus dosa



Larut dalam melodi

Hanyut dalam simponi

Sejuk dalam harmoni

Ketukan Bethoven yang membuka hari

Penuh kesahajaan

Lekat dalam kecintaan

Pada grafiti dan lukisan

Pada ciptaan yang dianggapnya: tuhan


Diiringi Cerita hebat sang pendeta

Yang berteriak dahsyat dari singgasana

Putar balikkan fakta turutkan nafsunya

Orasikan ayat-ayat yang baru saja diciptanya

Hingga berguguran bulu-bulu burung gereja

Hingga berguncang seluruh jiwa

Hingga tumbang oaks di tepi sahara

Membahana pada tiap lekuk dunia


Sedangkan kita.

Tanpa peduli pada tubuh yang belum sempat kita basuh

Tanpa peduli pada hati yang belum sempat kita sentuh

Tanpa peduli pada tahmid yang mestinya menyapa subuh

Kita raih secarik sarung lusuh


Mulai beranjak pada air wudu

Dalam ketergesaan yang memburu

Karena ikamah telah berkumandang menembus kalbu


Saat kemudian sang imam

Lantunkan indahnya surah Arrahmaan

Pada rakaat yang penghabisan

Begitu sejuk

Begitu damai

Begitu mesra

Begitu cinta

Begitu iba

Dan begitu khusyuknya kita

Nikmati air liur yang kembali kita sembur

Lanjutkan indahnya kembang tidur


Oh indahnya subuh

Yang selalu dihiasi wewangian

Aroma petai jengkol dan juga bakwan

Oh indahnya subuh

Yang selalu diliputi cerita imam dan makmum yang mendengkur


Dan

Alquran yang begitu mulia

Terus menangis terhimpit luka


Mushaf suci itu berdiri rapi pada rak almari

Tanpa pernah disentuh sama sekali

Mushaf suci itu hilang seinci demi seinci

Tanpa pernah dicari ke mana lembar itu pergi


Dan

Alquran yang begitu mulia

Terus merintih tertimbun nestapa


Mushaf suci itu menjadi isi tas gelap dan kusam

Tertindih sapu tangan dan kaus kaki

Mushaf suci itu hampir kehilangan bentuknya

Tertumpah aqua dan tergores pena

Mushaf suci itu hampir kehilangan kesuciannya

Berteman buku dan majalah penuh cerita nista


Dan

Alquran yang begitu mulia

Terus meratap terkubur lara


Mushaf suci itu hampir tiada kelihatan

Karena bersembunyi di balik punggung

Mushaf suci itu hampir tiada tertampakkan

Karena berdiri di balik sarung legam


Seekor keledai

Terus membawa kitab tebal itu kesana kemari

Berhias peluh dan daki

Seekor keledai

Ternyata tak jua mampu pahami arti

Meski dikaruniai akal

Tetap saja menjadi baghal yang begitu bebal


Sahabat

Kita bukan tidak mengerti

Kita bukan tidak pahami

Tapi karena memang cinta kita untuk-Nya

Begitu apa adanya

Dan tak ada apa-apanya

Dibanding apa-apa yang ada pada diri kita


Kita mengaku menyukai-Nya

Tapi kita lebih suka dengan apa yang dibenci-Nya

Kita mengaku mencintai-Nya

Tapi kita lebih suka dengan apa yang dijauhi-Nya


Cinta kita begitu sederhana

Tapi kita terus panjatkan dengan pinta

Kasih kita tidak ada apa-apanya

Tapi kita terus pintakan keindahan surga-Nya


Kita bukan tidak tahu.

Cara terbaik mencintai-Nya

Kita bukan tidak tahu.

Kiat terbaik membahagiakan-Nya

Tapi

Kita memang enggan melakukannya


Karena

Begitu cintanya kita pada dunia

Karena

Kita tak ingin kematian itu menghampiri kita


RENUNGKANLAH WAHAI SAHABAT

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber)

Air Mata Rasulullah

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding! in, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber)

Sendiri Dalam Sunyi

Sebuah kebaikan, memang lebih baik jika dilakukan tanpa diketahui oleh orang lain. Amal-amal ibadah, utamanya yang sunnah, menjadi sangat bernilai bagi kita, jika kita bisa melakukannya tanpa pengetahuan orang lain. Beribadah, bermunajat, mengadu, berdzikir, membaca ayat-ayat-Nya, sendirian. Tanpa orang lain, siapapun. Mengakui kealpaan, memohon ampun, menyerahkan semua urusan kepada Nya. Tak ada orang lain, siapapun.

Itu sebabnya Allah SWT memerintahkan kita mengisi sepertiga malam terakhir saat paling sunyi dengan memperbanyak ibadah sunnah dan berdo’a. Soal kesunyian ini, Rasulullah SAW juga mengisyaratkan bahwa do’a seorang muslim pada saudaranya, disaat sunyi dan tidak diketahui orang lain, cenderung lebih mustajab dan lebih mudah diterima oleh Allah SWT.

Ibnu Athoillah rahimallah pernah membahas masalah ini lebih jauh dan dalam. Katanya, “Kebanggaan mu bila orang lain melihat kelebihanmu adalah bukti ketidak jujuranmu dalam beribadah. Maka kosongkanlah pandangan orang lain terhadap dirimu. Cukup bagimu pandangan Allah terhadap dirimu tidak perlu kamu tampil dihadapan mereka agar engkau terlihat di mata mereka”. Ibnu Athaillah mengungkapkan sisi-sisi gelap dalam hati seseorang, yang sulit diraba keberadaannya. Ketidak jujuran seseorang dalam beribadah, ternyata bisa dinilai dari perasaan bangga atau tidak bila ada orang lain yang melihat kebagusan ibadahnya.
Semoga Alllah SWT membukakan pintu rahmat ampunan Nya untuk kita semua.

Saudaraku,
Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah mengibaratkan suasana sunyi dan tenang ini sebagai pendingin bagi otak menjadi tempat berfikir. Ia mengatakan, “otak diciptakan dalam keadaan panas ( hangat ) karena digunakan sebagai tempat untuk berfikir.Karena itu di dalamnya harus ada zat pendingin dan ia butuh tempat yang tenang, kokoh, bersih dari kotoron dan noda, sunyi dan terhindar dari keramaian dan keributan. ”Ibnul Qoyyim yang menjadi murid Imam Taimiyah itu lalu menggaris bawahi bahwa pikiran yang bersih, daya ingat yang hebat dan analisa yang tepat itu keluar ketika badan dalam badan tenang, tidak terlalu sibuk dan terhindar goncangan - goncangan yang menyibukan.

Begitulah saudaraku,
Banyak sekali manfaat yang bisa di peroleh dari beribadah dan melakukan amal kebaikan tanpa pengetahuan orang. Para ulama mengatakan bahwa ibadah dan kebaikan yang di lakukan dalam kondisi sunyi, selain bisa lebih memberi kekhusyu’an lebih menigkatkan keikhlasan, juga bisa mengajarkan kita untuk tidak memiliki sikap banyak bicara dalam bekerja dan beramal. Artinya, amal-amal di waktu sunyi, mendidik pelakunya untuk lebih banyak bekerja dari pada berbicara.
Ada istilah menarik tentang hal ini yang di sampaikan oleh Abdul Qodir Al Kailani. Ia mengistilahkan dengan kalimat shumtu sindan, yang berati diamnya rayap. Rayap binatang yang hampir tak pernah berhenti. Pekerjaan yang di lakukan rayap, menurut Abdul Qodir Al kalani, mengajarkan kita bagaimana sikap gigih dan keseriusan bekerja serta melakukan banyak perubahan tanpa peduli apakah pekerjaannya itu diketahui oleh oleh orang lain atau pun tidak. Perhatikannlah kata-katanya, “Yang kuingin dari kalian adalah kerja tanpa bicara. Itu bisa dilakukan oleh orang yang mengerti dan bekerja karena Allah. Bak binatang rayap yang terus menerus menggerogot tanpa kata-kata. Ia berjalan di atas bumi. Ia lakukan perubahan dan pergantian. Tapi bumi tuli terhadap kerja- kerja rayap.” (Al Fathur Rabbani /36-37)

Saudaraku,
Semoga kita bisa terhindar dari suasana yang merusak upaya kita untuk terus menerus melakukan amal salih. Semoga kita terjauhkan dari perilaku yang menghalangi usaha kita dalam menebar kebaikan. Perhatian orang, pembicaraan orang, hingga pujian orang. Karena kita memiliki kelebihan dan kebaikan dimata meraka, bisa menjadi salah satu pintu fitnah. Karena itulah, para salafusalih, umumnya lebih gemar menjadi orang yang tidak dikenal, tapi memiliki prestasi ibadah dan pengorbanan yang sangat hebat. Mereka lebih senang beramal secara diam - diam dan tak di beritakan orang. Mereka lebih suka menjadi prajurit bayangan yang rela berkorban namun tidak di ketahui dan di kenal orang.

Saudaraku,
Hati mirip seperti mata bisa melihat. Demikian yang di katakan syaikh Muhamad Ahmad Ar Rasyid dalam kitab Al Awa’iq. Sebagaimana mata, kemampuan hati dalam melihat berbeda - beda. Ada yang mampu melihat jarak yang jauh. Ada pula yang bahkan tidak mampu melihat benda besar yang ada di hadapan nya. Begitu pun hati, ada yang bisa merasakan kekurangan diri nya yang kecil. Tapi ada juga yang tidak bisa mengetahui aib dan kekurangan dirinya yang besar dan banyak. Kekuatan pandangan hati, sangat kuat kaitannya dengan kekuatan pemahaman dan kekuatan cahaya iman di dalam nya. Hati bisa semakin menurun kualitas dan kekuatan nya, karena kebodohan ilmu dan redupnya cahaya iman oleh kemaksiatan.

Waspadailah pujian yang bisa menurunkan kualitas hati, meraba kekurangan dan aib diri sendiri. Salah satu do’a Ali bin Abi Thalib ra yang terkenal ketika ia mendapat pujian dari orang lain, adalah: ’’Ya Allah, janganlah engkau hukum aku karena apa yang mereka katakan tentang aku. Berikanlah kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan kepadaku. Ampunilah aku karena apa yang tidak mereka ketahui tentang diriku.’’

Saudaraku,
Mari tenggelam dalam kesunyiaan. Hanyut dalam keheningan. Mendengarkan setiap tarikan nafas merasakan detak dan irama jantung, bertafakur, bermunajat, berdo’a,beribadah kepada Allah SWT di waktu sunyi. Saat tak ada orang lain yang mengetahui amal - amal kita. Ketika tak satupun orang yang memperhatikan kita………

Semoga Bermanfaat !

(Dari berbagai sumber)

Hijab Seorang Wanita (by : Hanies/Umar)

Banyak yang bilang, hijab adalah bentuk pengekangan terhadap wanita, banyak juga yang bilang dengan berhijab wanita tidak bebas dalam berbuat, benarkah itu semua tujuan diturunkannya perintah berhijab ?.
Allah telah berfirman...
memerintahkan setiap wanita yang beriman...
untuk mengenakan hijab...
atau kerudungnya bila keluar rumah...
atau saat bertemu dengan mereka yg bukan muhrimnya...
agar mereka lebih mudah dikenal..
dan tidak mendapat gangguan

Ya...dengan berhijab...
Wanita Muslimah menunjukkan identitasnya...
menunjukkan kebanggaan...
dan izzah sebagai pemeluk Dienullah...
menunjukkan kesungguhan...
dan ketaatan sebagai hamba-Nya...
menunjukkan penjagaan terhadap kehormatan..
dan kesucian dirinya...

Dengan berhijab...
bukan berarti Muslimah terkekang hidupnya...
bukan berarti Muslimah tak lagi punya kebebasan...
bahkan dengan hijab yang melindungi kehormatannya...
Muslimah bisa menunjukkan..
potensi diri yang sebenarnya...

Muslimah yang berhijab...
tidak lagi dihormati karena kecantikannya...
tidak lagi dinilai dengan penampilan dirinya...
tapi naluri dan daya pikirnyalah...
yang sekarang menentukan...
yang menjadi tolok ukur orang lain...
dalam menilai dirinya...

Muslimah yang berhijab...
terbebas dari belenggu tuntutan penampilan...
terbebas dari segala pelecehan harga dirinya...
Bebas dan merdeka...
yang berbeda dengan wanita lainnya...
bebas dan merdeka..
sebagaimana kodratnya sebagai wanita...

Maha Benar Allah atas segala Firman-Nya...
Maha Bijaksana Allah atas segala Perintah-Nya...
Maha Adil Allah atas segala Keputusan-Nya...
Maha Penyayang Allah atas segala Hukuman-Nya...
Maha Kuasa Allah atas segala-segalanya...

Semoga Bermanfaat !

Do'a Untuk Orang Tua

(Diambil dari syahifah as-Sajjadiyah)

Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan
dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta
rahmat-Mu.

Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.

Hati-hati Bawa Hati

Aduh,
susahnya punya hati
letaknya tersembunyi,
tapi geraknya tampak sekali
(Hmm, malu juga diri ini)

Makanya,
lebih baik punya istri
kalau tersenyum ada yang menanggapi
kalau berekspresi ada yang memahami
sikapnya lembut tak bikin keki
kadang malah memuji
"Tuhan tak pernah ingkar janji,
kalau terus menjaga diri,
akan mendapat pendamping yang lurus hati."


Tapi kalau masih sendiri,
hati-hati bawa hati
kalau sibuk mencari perhatian,
kapan kamu mengenal gadis yang bisa menjaga
pandangan?
bagusnya sibuk menyiapkan perbekalan
(maunya sih kutulis memperbaiki iman)
saat-saat tak terbayangkan

Adapun kalau sudah beristri,
jangan lupa mengingatkan
kalau ada yang dilalaikan
tentang perkara yang disyari'atkan
tapi kalau ia memelihara kewajiban
ingat-ingatlah untuk memberi perhatian
jangan menunggu dapat peringatan

Yang Jauh Dinanti Yang Datang Ditepis

Akhlaq bagus, berpendidikan tinggi, wawasan luas, berwajah tampan pula. Belum lagi didukung dengan kemapanan ekonomi yang bisa terlihat dari kendaraan dan rumah pribadinya. Meski demikian, kerendahan hatinya yang begitu menonjol menjadikannya begitu bersahaja. Tidak sombong dan justru sangat dermawan, dekat dengan segala golongan tidak memandang status dan membeda-bedakan orang berdasarkan kelas-kelas ekonomi. Terakhir yang tidak kalah pentingnya, mampu menunjukkan bakat kepemimpinan yang mumpuni. Bermimpikah bila ada gadis muslimah yang mendambakan seorang pendamping dengan kriteria diatas? Atau bolehkah memimpikannya?

Tentu saja, setiap orang -laki-laki maupun wanita- berhak menentukan kriteria orang yang akan dijadikan calon pendampingnya kelak. Karena, seperti yang dicita-citakan hampir semua wanita, cukup satu kali menikah untuk seumur hidup meski terkadang ada sebagian yang harus menerima kenyataan menikah untuk kesekian kalinya karena alasan-alasan tertentu. Terlebih bagi mereka yang memang diberikan kemurahan-Nya memiliki kualitas lebih dari yang lain, entah karena paras cantiknya, jenjang pendidikan, tingkat kemapanan ekonomi, lingkungan dan pergaulan, atau karena kelebihan-kelebihan lainnya, mereka yang dengan berbagai kelebihan yang dimiliki itu tentu saja lebih merasa berhak untuk mematok kriteria tinggi untuk seorang calon pendamping. Setidaknya, pikir mereka, "peluangnya lebih besar" meski harus disadari bahwa segala sesuatu yang bakal berlaku dalam hidup ini, tentu saja Allah penentu akhirnya.

Cantik, masih muda (dibawah 23 tahun atau masih berstatus mahasiswi), bukan hal aneh jika dikala ini masih cenderung membanding-bandingkan satu dengan yang lainnya untuk kemudian menentukan yang lebih baik. Bahkan bukan tidak mungkin masih menantikan hadirnya calon lain disamping yang sedang dibandingkannya. "Siapa tahu, yang datang kemudian lebih oke" pikirnya. Diusia seperti, ini idealisme seorang masih sangat tinggi sehingga, tidaklah heran jika ada orang yang membuat 'joke', salah satu kesibukan mereka adalah "sibuk nolak" terlebih terhadap laki-laki yang memang dianggap bukan kelasnya. Padahal yang ditolak itu sebenarnya juga "nggak rendah-rendah amat kualitasnya", mungkin hanya kurang menarik, atau karena belum mempunyai pekerjaan mapan. Ada juga, alasan-alasan yang tidak masuk akal semisal perbedaan suku. Namun sudah pasti, ini tidak berlaku umum, karena buktinya, banyak juga mereka yang menikah diusia ini dengan menafikan hal-hal seperti wajah atau kemapanan ekonomi.

Sedikit diatas mereka (usia sekitar 25 tahun), baik mereka yang melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi atau sebagian yang lain yang sudah mendapatkan pekerjaan, mungkin saja kondisi tersebut mempertinggi 'daya tawar' mereka, namun justru pada usia ini pola pikir mereka tentang masa depan sudah mulai terbentuk dan punya arah yang lebih jelas. Pandangannya tentang calon pendamping tidak mutlak pada sisi fisiologis (tampan, berduit). Kalaupun ada pandangan ke arah tersebut, kadarnya pun tidak terlalu tinggi, setidaknya mereka juga lebih objektif mengukur dengan kualitas diri untuk disesuaikan dengan kriteria calon yang diharapkan.

Lain halnya dengan mereka yang sudah mendekati 'kepala tiga'. Meski tidak bisa dipukul rata, namun tidak sedikit yang 'banting harga' di usia ini. Mereka yang ketika masih menjadi mahasiswi atau usia tidak lebih dari seperempat abad seringkali menampik kesempatan, menepis yang datang karena tingginya 'idealisme' dan patokan kriteria yang ditancapkan, mulai menurunkan kriteria calon, "Asal baik, sholatnya bener okelah". Bahkan diusia kepala tiga, ada saja yang lebih gila-gilaan soal jodoh yang bisa terlihat dari ungkapan-ungkapan seperti, "asal ada yang mau", "nunggu yang sholeh bener nggak datang-datang, yang ada ini juga bolehlah," atau yang lebih ekstrim, "syukur ada yang mau".

Patutlah menaruh hormat kepada para muslimah yang diusia kepala tiga atau lebih, tetap konsisten dengan mematok standar yang cukup realitis, Akhlak bagus (shaleh), jujur, amanah dan bertanggungjawab, berpenghasilan, serta memiliki jiwa pemimpin. Mereka tetap yakin bahwa Allah, dengan kerahasiaan-Nya sudah mengatur segala hal yang berkenaan dengan dirinya. Dengan tetap berkeyakinan seperti itu, kepercayaan dirinya mampu mengalahkan keresahan dan kegalauan yang terkadang muncul, "Hanya soal waktu, disinilah diuji kesabaran", "Mungkin Allah mentakdirkan untuk lebih lama hidup sendiri" hiburnya. Ada pula wanita-wanita yang karena alasan tertentu sengaja menunda pernikahan. Mereka tidak pernah menyesal terlambat menikah, atau menyesal telah menepis sekian banyak pemuda baik-baik yang datang kepadanya. Mereka, tetap tegar menatap hidup merengkuh masa depan yang menanti.

Namun bagi yang 'masih muda dan belum terlambat', tiada salahnya juga untuk tidak segera menepis datangnya calon pendamping hanya karena kriterianya sedikit dibawah standar, karena siapa tahu -Maha Suci Allah dengan segala kerahasiaan-Nya- dialah yang sengaja dikirimkan Allah untuk anda. Karena juga belum tentu, pujaan hati dengan label tinggi yang selama ini dinanti segera datang, bahkan bisa jadi masih jauh.

Who knows?

Wallahua'lam bishshowaab.

Semoga Bermanfaat !

Wanita Dicipta Untuk Dilindungi

Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.

Allah tidak menciptakan wanita sebagai komplementer atau sebagai barang substitusi apalagi sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Allah menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup Adam tatkala kesepian di surga. Juga Allah ciptakan wanita sebagai pasangan hidup laki-laki yang akan menyempurnakan hidupnya sekaligus sebab lahirnya generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah tentunya.

Tetapi mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk di bawah kaki wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya.

Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang banyak menyebabkan laki-laki buta mata, buta telingga, bahkan buta mata hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang valuenya.

Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis madunya, dengan seenaknya di buang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal jepit yang tak berguna.

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri di gelapnya malam yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan ringgit atau real dengan mayat terbujur kaku sebagai resikonya?

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya seperti seonggok jasad hidup yang tidak memiliki nilai guna?

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya beringas, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh, dunggu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi nafkah, karena ketidakmampuan kita medidik dan mencintainya, karena ketidakmampuan kita melindunginya, sebagaimana Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dekat dengan hatinya untuk dicintainnya.

Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.

Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bisa menghisap madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya, karena kalau tidak, ia bisa seganas srigala.

Semoga Bermanfaat !

(sumber : www.eramuslim.com)

Menjaring Cinta Di Dunia Maya

"Etha"
"25 tahun, wanita, Jakarta"


Barisan kata diatas adalah kata-kata yang biasa muncul di layar monitor komputer dalam sebuah dialog antar dua layar yang biasa disebut chatting. Sebuah fasilitas dialog dunia maya (internet) yang sedang digemari terutama oleh kalangan muda dan profesional. Penggunaannya kemudian tidak hanya sebagai sarana komunikasi seperti halnya telepon, surat ataupun email.

Internet dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan begitu memanjakan para penggunanya. Hanya dengan memainkan jari jemari sekedar menekan 'tuts' dan mengklik 'mouse' sepersekian detik saja anda sudah mampu menembus dunia tanpa batas ruang dan waktu. Dan salah satu yang sedang digemari dan tetap banyak penggunanya hingga saat ini adalah chatting.

Di kalangan muslim, fasilitas chatting awalnya digunakan untuk ajang silaturahim dan taushiah. Namun seiring perkembangan kebutuhan serta kesibukan para penggunanya, disamping juga sifat 'memanjakan' yang diberikannya, fasilitas tersebut tidak hanya menggantikan peran surat yang dianggap 'tradisional' disamping juga karena faktor kelambatan penyampaian informasinya, telepon yang biayanya relatif lebih mahal terlebih jika harus menggunakan sambungan interlokal, bahkan media-media silaturahim dengan acara 'tatap muka' pun bisa tergantikan dengan fasilitas satu ini, karena anda bisa mengirimkan gambar (pic = singkatan dari 'picture') ke layar teman bicara anda.

Awalnya, setiap pengguna (user) pemula adalah coba-coba atau sekedar iseng karena diberitahu teman sedkit tentang 'nikmat'nya ber-chat ria di depan layar komputer. Awalnya pula anda akan seperti orang 'bego' saat barisan kata-kata muncul di layar monitor anda dan kemudian anda tertarik untuk menjawab setiap pertanyaan yang muncul. Namun kemudian setelah sekian lama mencoba, anda mulai menikmati dan membenarkan cerita teman anda tentang nikmatnya chatting. Anda sudah mulai faham istilah-istilah seperti; asl, btw, thx, fyi, dan lain-lain dimana sebagian istilah tersebut juga berlaku dalam pengiriman surat elektronik (email) ataupun kode-kode seperti :), :(, :D, :p, :)), ;-| dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu, secara tidak sadar anda mulai sering senyum-senyum bahkan tertawa sendirian seolah lawan bicara anda yang letaknya entah dimana itu sedang berada persis didepan anda.

Tebar Pesona di Dunia Maya

Bisa dipastikan, kecenderungan setiap chatter (para pengguna fasilitas chat) adalah menyembunyikan identitas aslinya, hal itu terlihat dari nickname yang mereka gunakan sebagai identitas awal mereka. Namanya bisa terkesan sangat asing atau tidak sedikit yang kadang konyol bahkan mengada-ada. Co-keren, co-cute, barbiegirl, ce-manis, whitesoul dan lain-lain adalah sedikit contoh dari jutaan nickname yang biasa mangkal di berbagai chatroom.

Sudah menjadi sifat manusia untuk tidak percaya dengan orang lain, terlebih yang baru dikenalnya. Itulah salah satu alasan kenapa para chatter cenderung menyembunyikan identitas aslinya. Tidak hanya pada nama, bahkan informasi yang berkenaan dengan usia, tempat tinggal (lokasi), pekerjaan dan tempat kerja, sampai --ini yang paling sering dirahasiakan-- marital status!

Sikap kehati-hatian yang menjadi alasan awal untuk menyembunyikan identitas itu kemudian berlanjut dalam obrolan berikutnya, selanjutnya dan seterusnya. Bisa dikatakan, karena awalnya sudah memalsukan identitas -kalau tidak terlalu kasar untuk disebut berbohong- maka jawaban-jawaban atau pernyataan seterusnya akan cenderung palsu juga. Uniknya, meski para chatter seolah sudah saling mengerti bahwa masing-masing lawan bicara cenderung 'omong palsu' karena mereka pun melakukan hal yang sama, para chatting mania itu ternyata sangat menikmati obrolan (palsu) tersebut.

Maka tidaklah mengherankan jika chatting kemudian berkembang menjadi suatu arena 'tebar pesona' diantara para penggunanya. Mulai dari atraksi intelektual, untaian kata indah menyentuh hati (biasanya dilakukan terhadap lawan jenis) hingga rayuan gombal pun tidak lepas menghiasi layar monitor anda. Meski demikian tidak semua chatroom berisi hal-hal penuh kepalsuan dan juga para chatter yang cenderung berbohong, karena tentu masih ada chatroom-chatroom yang lebih mengkedepankan aspek-aspek dialog bermanfaat dengan para chatter yang juga melakukan chatting dengan tujuan yang relatif lebih jelas, lebih bernas ketimbang sekedar tebar pesona atau curhat-curhatan. Untuk kelompok yang satu ini, bahkan mereka tidak segan-segan keluar dari chatroom jika pembicaraan sudah mengarah kepada hal yang sia-sia dan kurang bermanfaat.

'Pacaran' di Dunia Maya

Sebuah situs Islam lokal di Indonesia yang menyediakan fasilitas konsultasi dan tanya jawab seringkali mendapatkan email-email dengan pertanyaan yang hampir sama, seperti, "bolehkah ta'aruf dengan lawan jenis melalui internet/chatting?" atau bahkan "apa hukumnya mencari pasangan hidup dari hasil chatting?"

Bahkan ada netters yang terang-terangan mengakui bahwa dirinya lebih 'pede' (percaya diri) melakukan obrolan melalui chatting atau email daripada harus bertemu langsung. Di kalangan pemuda-remaja muslim, chatting dianggap sebagai wadah yang lebih 'safety' untuk melakukan silaturahim atau berdiskusi ketimbang harus bertatap muka dengan resiko berkhalwat. Maka dengan anggapan yang bisa dibilang terburu-buru itu, maraklah chatroom-chatroom itu dipenuhi oleh para muslim-muslimah. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang notabenenya berlabel aktifis.

Pada satu sisi, kemajuan teknologi memang tidak dapat dibendung lajunya dan sebagai muslim yang juga ingin maju sudah tentu tidak ingin ketinggalan dalam mengikuti perkembangan dan trend teknologi terbaru jika tidak ingin disebut 'gaptek' atau gagap teknologi. Namun disisi lain tanpa disadari telah menggeser sedikit demi sedikit norma-norma pergaulan yang awalnya menjadi sesuatu yang tabu dilakukan antar lawan jenis. Misalnya, yang biasanya 'tidak berani' berbicara langsung dengan alasan menundukkan pandangan dan menghindari berkhalwat, kini bebas ber 'haha-hihi' di ajang chatting meski satu sama lain belum betul-betul saling mengenal.

Tidak sampai disitu, dari mulai mentertawakan bersama hal-hal yang lucu yang muncul dari barisan kata-kata di layar monitor sampai pengungkapan identitas diri yang sebenarnya, memberikan jawaban-jawaban atau solusi atas setiap permasalahan teman bicaranya, yang kesemuanya masuk dalam skenario tebar pesona para chatter, dimana hal itu tidak berani mereka lakukan di dunia nyata dengan alasan tidak 'pede' karena berbagai kekurangan fisik dan nonfisik yang dimilikinya, muncullah benih-benih harapan baru bahwa ingin menjadikannya lebih dari sekedar teman bicara atau berdiskusi. Ajaib memang, manusia-manusia yang selama ini mengalami gejala inferiority, internet mampu menyulapnya menjadi manusia superior yang penuh percaya diri, setidaknya selama ia masih berada di dunia maya.

Jadilah hari-hari selanjutnya penuh pesona bunga merona cinta. Ayunan jari jemari diatas tuts keyboard seakan menjadi saksi betapa mereka sedang dibuai asa merenda masa depan. Barisan kata-kata yang tertuang di layar monitor mulai terukir indah penuh makna, perhatian bahkan kasih sayang dan cinta. Setelah itu, timbullah keinginan untuk copy darat, istilah para chatter untuk melakukan pertemuan atau tatap muka secara langsung untuk mengakhiri rasa penasarannya selama ini akan wujud asli dari si pembuai maya.

Ups! Sampai disini hati-hati karena bisa jadi tanpa disadari anda sudah melakukan zina hati. Jika chatting yang anda lakukan sudah mengarah kepada hal-hal yang tidak ada bedanya dengan layaknya orang berpacaran, seperti mengumbar pesona untuk menarik hati, memberikan perhatian yang berlebihan yang belum sepantasnya anda lakukan, memberikan atau menaruh harapan yang berlebihan akan cinta dan cita masa depan.

Bukan berarti juga ada larangan melakukan chatting untuk tujuan ta'aruf pra nikah. Hanya saja masalahnya, hal itu tidak dikondisikan dan dikomunikasikan sedemikian baik dan terjaga dari permainan hati yang bisa jadi syaitan bermain di dalamnya (na'udzubillaahi min dzalik).

Jika kita bisa berbicara (soal hati dan kecenderungan terhadap lawan jenis) dengan kadar yang sewajarnya, dengan hati yang tetap terjaga dari kemungkinan munculnya hasrat yang cenderung kepada nafsu, dengan sikap dan kata-kata yang tidak akan merusak dan menghilangkan hakikat tujuan dari ta'aruf dan ukhuwah itu sendiri serta tidak malah terjebak pada permainan kata-kata perhatian (taushiah) berselubung cinta, tentu masih bisa dibenarkan. Namun masalahnya, seberapa dari kita yang benar-benar siap dan sanggup melakukan hal tersebut. Dan jika secara jujur dalam hati ini merasa berat, sebaiknya hindari dan lebih baik memilih lawan bicara yang sejenis untuk lebih menjaga hati tetap bersih.

Wallahua'lam bishshowaab

Semoga Bermanfaat !

(sumber : www.eramuslim.com)

Thursday 9 September 2010

Ukhti, Do You Love Me?



Penulis : Iwan Alfarizy dan Puput Elfora
Penerbit : Belia
Harga : Rp 29.000,00
Seri : Remaja
ISBN : 978-979-119202-0-9
Halaman : 160 halaman
Jenis : Soft Cover
Ukuran : 18 cm x 11,5 cm
Tahun Terbit: 2009

Lando adalah cowok berpenampilan biasa namun dengan gaya kocak luar biasa. Super selengekan, sering ngomong sembarangan, dan nyaris selalu serampangan di setiap kesempatan. Suatu hari, tanpa aba-aba, panah cupid menembus hatinya. Itu adalah ketika seorang siswi baru dengan jilbab lebar tipikal aktivis Rohis datang pertama kali di kelasnya. Bagai melihat sekuntum bunga di tengah gersangnya sahara, Lando terpaku tanpa kata-kata. Dan sejak itu, hari-harinya pun tak sama lagi sama ....
Sebuah keputusan telah ditetapkan, misi suci siap dijalankan. Apa pun akan Lando lakukan demi menarik perhatian sang gadis pujaan ....

Sanggupkah Lando mengalahkan keteguhan hati sang dewi? Dan bagaimanakah seorang akhwat berjuang mempertahankan prinsip diri sekaligus tetap menjaga cinta suci yang bersemi di hati?

Semoga Bermanfaat !

Jangan Bilang Cinta



Penulis : O.Sholihin
Penerbit : Gema Insani
Harga : Rp 38.500,00
Seri : Remaja
ISBN : 978-979-077-079-9
Halaman : 200 halaman
Jenis : Soft Cover
Ukuran : Besar Remaja Non Fiksi
Tahun Terbit: 2008

Katanya sih cinta adalah sebuah gerak. Siapa pun yang mengaku mencintai sesuatu akan melakukan apa pun untuk yang di cintainya. O Sholihin hadir lagi bawa bawa nama cinta. Tapi kok kali ini dia bilang enggak boleh bilang cinta sih? Kenapa ya?

Semoga Bermanfaat !

Loving You, Merit Yuk!



Penulis : O.Solihin & Hafidz341
Penerbit : Gema Insani
Harga : Rp 52.900,00
Seri : Remaja
ISBN : 979-56-0034-6
Halaman : 245 halaman
Jenis : Keluarga
Ukuran : - cm ( Standar Remaja Lux )
Tahun Terbit: 2005

Cinta tak pernah bosan untuk diobrolkan. Cinta tak pupus oleh waktu, ia senantiasa hadir dalam kehidupan kita. Asyik untuk dibahas, tak lelah untuk menuliskannya. Karena cinta memiliki keunikan dan sekaligus “keajaiban”. Terus, gimana dong cara mengekspresikan cinta? Simak di buku ini kelanjutannya.

Semoga Bermanfaat !

 

blogger templates | Make Money Online