Bumi Allah, 6 Safar 1435 H
Bismillahrrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Adalah perasaan nikmat di dalam hati,
lantran kita mendapati apa yang kita cintai,
dan merengkuh apa yang amat kita hasrati
- Ibnu Qayyim -
Rasa ini sudah sepantasnya tumpah ruah
menyublim kedalam bejana syukurMu
CintaMu yang begitu menggelora bersemayam
tenang didalam qalbu
Bangun di sepertiga malam terakhir, cinta
ini selalu terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lilin di tengah gelapnya
dunia, melanjutkan mimpi indah yang belum selesai dengan cita yang agung,
tinggi dan ikhlas
Ya Rabb... Hanya dengan kuasaMu lah, cinta
ini tetap bersujud di mihrab taatMu
Ya Rabb... Terimakasih atas segala
nikmatMu yang telah mengantarkan Hamba untuk terus menebar kebaikan dan manfaat
di Bumi Allah tercinta ini
Jika engkau merasa bahwa segala yang disekitarmu gelap dan pekat,
tidaklah dirimu curiga bahwa engkaulah
yang dikirim oleh Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka ?
berhentilah mengeluhkan kegelapan itu,
sebab sinarmulah yang sedang mereka nantikan, maka berkilaulah !
Kurang lebih selama 300 hari, 7200 jam,
432000 menit, dan 25920000 detik yang sulit sekali untuk dilupakan, waktu
ketika menikmati amanah yang dipikul. Amanah yang dipikul bersama kalian semua,
wahai para penggerak peradaban.
Perjalanan kita menorehkan tinta emas di
Keluarga Mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran, tentunya memerlukan
cadangan energi yang tidak sedikit agar terus bertahan dan melaju. Ya, bertahan
dan melaju melawan rasa jenuh yang mendera, menerobos rasa bosan yang menerpa,
menciptakan jeda untuk setiap pergantian kesibukan yang menjemukan, dan
menyegarkan suasana jiwa yang kelelahan dengan kerja dan aktivitas yang
monoton. Sebab, seringkali kita tersandera dengan keadaan dan suasana semacam
itu, disela-sela mengharapkan kesinambungan semangat dan daya hidup yang
stabil.
Ketika kita mengalami kendala dalam kerja,
misalnya, entah karena harapan tak sesuai kenyataan, entah karena mengalami
kelelahan fisik dan jiwa, entah karena tak kuasa melawan kondisi yang tak
kondusif, seringkali sebagian diantara kita mengalami goncangan dalam hidupnya.
Lalu berhenti dan tidak mengerti harus berbuat apa.
Terimakasih yang tulus dari dasar lubuk
hatiku, karena kalian sudah memilih untuk tidak lari, bertahan, dan mencari
jalan keluarnya. Karena kalian sudah bergerak bersama untuk menjadi bangunan
yang kokoh.
Kalian memang diciptakan untuk hadir
sebagai cahaya di Keluarga Mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran ini.
Kalian luar biasaaa......
Hanya Allah yang pantas membalas segala amal kebaikan kalian semua.
Kala cinta bertransformasi dari sebuah kata sifat menjadi kata kerja,
maka tersusunlah sebuah kalimat luhur yang membangun peradaban dunia,
kalimat luhur itu terus melambung tinggi menggapai istana surga
Teruslah bergerak kepada kebaikan dan selalu
berpihak kepada kebenaran Allah.
Tidak ada kata berhenti di dalam kamus para
pejuang, karena Allah telah berfirman dalam Q.S. Asy-Syarh : 7, “Maka apabila
engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan
yang lain)”.
Ia benar, tidak ada kata istirahat apalagi
berhenti, karena sesungguhnya sebaik-baiknya tempat
peristirahatan seorang pejuang Allah itu, hanyalah di SurgaNya kelak. Bukan di
duniaNya yang penuh dengan tipu daya ini.
Hanya do’a yang tersungging khidmat di
bibir ini sebagai kado terindah yang dapat saya berikan untuk kalian para
cahaya
Ya Rabb... Hadiahkan mereka dengan
pelukanMu yang begitu mesra, dengan cintaMu yang begitu hangat dan dengan
cahayaMu yang sarat akan makna kemenangan.
Ya Rabb... Mudahkan mereka dikala
kesukaran menyelubungi, lindungi mereka disaat bahaya menghampiri, pelihara mereka
diwaktu futur menghinggapi.
Ya Rabb... Jadikan mereka sebaik-baiknya
manusia, yang selalu bermanfaat bagi sesamanya.
Ya Rabb... Kumpulkan kembali Hamba dengan
mereka didalam lingkaran ukhuwah di padang mahsyar nanti, janganlah Engkau
menjauhkan dan memusuhkan satu diantara kami, karena sesungguhnya wasiat Sang
Nabi itu rasanya amat berat sekali : "jadilah hamba-hamba Allah yang
bersaudara".
Aamiin Ya Rabbal’alamiin...
Cahaya, saya menyadari jika saya banyak lalai dalam memikul amanah ini. Bimbinglah saya agar senantiasa terus berbenah dan do'akan saya bisa mempertanggung jawabkan apa yang saya perbuat, memperbaiki semua kelalaian yang pernah dilakukan.
Terimakasih Cahaya...
Sukses selalu untuk kita semua...
Insya Allah...
Yang selalu mencintaimu karena Allah,
Deputi Bidang Pengembangan Potensi Mahasiswa
BEM Kema Farmasi Unpad Kabinet Dedikasi 2013
Iqbal Sujida Ramadhan
Deputi Bidang Pengembangan Potensi Mahasiswa
BEM Kema Farmasi Unpad Kabinet Dedikasi 2013
Iqbal Sujida Ramadhan