Tuesday 10 December 2013

Semiliar Cintaku Untuk Para Cahaya


Bumi Allah, 6 Safar 1435 H
Bismillahrrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Adalah perasaan nikmat di dalam hati,
lantran kita mendapati apa yang kita cintai,
dan merengkuh apa yang amat kita hasrati
- Ibnu Qayyim -


Rasa ini sudah sepantasnya tumpah ruah menyublim kedalam bejana syukurMu
CintaMu yang begitu menggelora bersemayam tenang didalam qalbu
Bangun di sepertiga malam terakhir, cinta ini selalu terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lilin di tengah gelapnya dunia, melanjutkan mimpi indah yang belum selesai dengan cita yang agung, tinggi dan ikhlas
Ya Rabb... Hanya dengan kuasaMu lah, cinta ini tetap bersujud di mihrab taatMu
Ya Rabb... Terimakasih atas segala nikmatMu yang telah mengantarkan Hamba untuk terus menebar kebaikan dan manfaat di Bumi Allah tercinta ini


Jika engkau merasa bahwa segala yang disekitarmu gelap dan pekat,
tidaklah dirimu curiga bahwa engkaulah
yang dikirim oleh Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka ?
berhentilah mengeluhkan kegelapan itu,
sebab sinarmulah yang sedang mereka nantikan, maka berkilaulah !

Kurang lebih selama 300 hari, 7200 jam, 432000 menit, dan 25920000 detik yang sulit sekali untuk dilupakan, waktu ketika menikmati amanah yang dipikul. Amanah yang dipikul bersama kalian semua, wahai para penggerak peradaban.
Perjalanan kita menorehkan tinta emas di Keluarga Mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran, tentunya memerlukan cadangan energi yang tidak sedikit agar terus bertahan dan melaju. Ya, bertahan dan melaju melawan rasa jenuh yang mendera, menerobos rasa bosan yang menerpa, menciptakan jeda untuk setiap pergantian kesibukan yang menjemukan, dan menyegarkan suasana jiwa yang kelelahan dengan kerja dan aktivitas yang monoton. Sebab, seringkali kita tersandera dengan keadaan dan suasana semacam itu, disela-sela mengharapkan kesinambungan semangat dan daya hidup yang stabil.
Ketika kita mengalami kendala dalam kerja, misalnya, entah karena harapan tak sesuai kenyataan, entah karena mengalami kelelahan fisik dan jiwa, entah karena tak kuasa melawan kondisi yang tak kondusif, seringkali sebagian diantara kita mengalami goncangan dalam hidupnya. Lalu berhenti dan tidak mengerti harus berbuat apa.
Terimakasih yang tulus dari dasar lubuk hatiku, karena kalian sudah memilih untuk tidak lari, bertahan, dan mencari jalan keluarnya. Karena kalian sudah bergerak bersama untuk menjadi bangunan yang kokoh.
Kalian memang diciptakan untuk hadir sebagai cahaya di Keluarga Mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran ini.
Kalian luar biasaaa......
Hanya Allah yang pantas membalas segala amal kebaikan kalian semua.









Kala cinta bertransformasi dari sebuah kata sifat menjadi kata kerja,
maka tersusunlah sebuah kalimat luhur yang membangun peradaban dunia,
kalimat luhur itu terus melambung tinggi menggapai istana surga

Teruslah bergerak kepada kebaikan dan selalu berpihak kepada kebenaran Allah.
Tidak ada kata berhenti di dalam kamus para pejuang, karena Allah telah berfirman dalam Q.S. Asy-Syarh : 7, “Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”.
Ia benar, tidak ada kata istirahat apalagi berhenti, karena sesungguhnya sebaik-baiknya tempat peristirahatan seorang pejuang Allah itu, hanyalah di SurgaNya kelak. Bukan di duniaNya yang penuh dengan tipu daya ini.


Hanya do’a yang tersungging khidmat di bibir ini sebagai kado terindah yang dapat saya berikan untuk kalian para cahaya

Ya Rabb... Hadiahkan mereka dengan pelukanMu yang begitu mesra, dengan cintaMu yang begitu hangat dan dengan cahayaMu yang sarat akan makna kemenangan.
Ya Rabb... Mudahkan mereka dikala kesukaran menyelubungi, lindungi mereka disaat bahaya menghampiri, pelihara mereka diwaktu futur menghinggapi.
Ya Rabb... Jadikan mereka sebaik-baiknya manusia, yang selalu bermanfaat bagi sesamanya.
Ya Rabb... Kumpulkan kembali Hamba dengan mereka didalam lingkaran ukhuwah di padang mahsyar nanti, janganlah Engkau menjauhkan dan memusuhkan satu diantara kami, karena sesungguhnya wasiat Sang Nabi itu rasanya amat berat sekali : "jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara".
Aamiin Ya Rabbal’alamiin...

Cahaya, saya menyadari jika saya banyak lalai dalam memikul amanah ini. Bimbinglah saya agar senantiasa terus berbenah dan do'akan saya bisa mempertanggung jawabkan apa yang saya perbuat, memperbaiki semua kelalaian yang pernah dilakukan.

Terimakasih Cahaya...
Sukses selalu untuk kita semua...
Insya Allah...


Yang selalu mencintaimu karena Allah,
Deputi Bidang Pengembangan Potensi Mahasiswa
BEM Kema Farmasi Unpad Kabinet Dedikasi 2013




Iqbal Sujida Ramadhan

No comments:

Post a Comment

 

blogger templates | Make Money Online