Bumi
Allah, 1 Ramadhan 1435 H
Alhamdulillah, puji dan
syukur kupanjatkan padaMu ya Rabb, akhirnya disampaikan kembali dengan bulan
Ramadhan ini.
Segala sesuatunya akan
dibuat indah oleh kuasaMu ya Rabb, aku sangat yakin akan hal itu. Begitu pula
untuk bulan Ramadhan kali ini, semua akan terasa begitu spesial untukku.
Ramadhan kali ini akan menjadi momen yang sangat luar biasa nampaknya, selain
menyelesaikan target amalan-amalan yaumi yang telah disusun, nampaknya akan disibukkan
juga dengan agenda wajib mahasiswa tingkat akhir, tiada lain tiada bukan adalah
Seminar Hasil Penelitian dan Sidang Komprehensif Sarjana.
Subhanallah, kedua
agenda itu telah diatur sedemikian rupa oleh kuasaMu ya Rabb, keduanya
bertepatan dengan ibadah shaum Ramadhan, berilah Hamba kekuatan untuk
menyelesaikan semua ini ya Rabb.
“Ya
Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kekuatan, keistiqomahan, kemampuan
serta kecukupan dalam ketaatan dan ibadah khususnya pada bulan Ramadhan dan
kami berlindung kepada-Mu dari segala musibah dan kepayahan wahai Dzat Yang Maha
Pengasih”
Di hari pertama bulan
Ramadhan ini, aku ingin berbagi kisah mengenai Keutamaan 10 Hari pertama Bulan Ramadhan.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah
SAW bersabda: “Awal bulan Ramadan adalah
Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan
dari api neraka).”
Sepuluh hari pertama di
bulan ramadhan adalah awal yang cukup melelahkan dan tentunya kita berusaha
beradaptasi dengan penuh kesabaran untuk melaksanakan shaum dan mengerjakan
amalan-amalan yang dicintai oleh Allah SWT. Para ulama memaknai sepuluh hari
pertama bulan ramadhan sebagai Rahmat, yaitu terbukanya pintu Rahmat Allah SWT,
yang diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya yang menunaikan shaum.
Dalam khazanah tasawuf
Rahmat itu ada dua macam, pertama Rahmah Dzaatiyyah, yaitu Rahmat dan Anugerah
yang diberikan Allah SWT kepada semua mahluk-Nya tanpa terkecuali. Kedua Rahmah
Khushushiyyah, yaitu Rahmat dan kasih sayang yang Allah SWT hanya diberikan
kepada hamba-hamba Pilihan-Nya. Sepuluh hari pertama merupakan keistimewaan
karena diturunkannya Rahmat kepada hamba-hamba yang telah ikhlas dan ridha
menunaikan shaum ramadhan dengan penuh keimanan kepada Allah SWT.
Salah satu Rahmat dan
kasih sayang Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang shaum dengan
Iman dan taqwa yaitu disediakan salah satu pintu masuk ke dalam surga yang
tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli shaum.
Dari Sahal bin Sa’ad ra,
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di
Surga ada salah satu pintu yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut
ahli shaum di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli
shaum, lalu diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli
shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang
tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga
tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang diperbolehkan masuk setelah
mereka.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Semoga Bermanfaat !
(Dari berbagai sumber)
