Thursday, 10 November 2011

Bilqis 2: Jalan Cinta Para Pejuang (by : Salim A. Fillah)



“Ya Rasulullah,” Kata ‘Umar perlahan,
“Aku mencintaimu seperti kucintai diriku sendiri.”
Beliau Salallahu’alaihi wa sallam tersenyum.
“Tidak wahai ‘Umar. Engkau harus mencintaiku melebihi cintamu pada diri dan keluargamu.”
“Ya Rasulullah”, kata ‘Umar, “Mulai saat ini engkau lebih kucintai daripada apapun di dunia ini,”
“Nah, begitulah wahai ‘Umar.”
selalu tersenyum-senyum sendiri jika membaca petikan percakapan ini, kenapa?…

ya karena ‘Umar yang terkenal akan perawakannya yang besar, pembawaannya yang kokoh dan tegap, karakternya yang keras, begitu dengan mudahnya menggeser pilihan-pilihan tentang siapa yang seharusnya mendominasi cintanya. Bagaimana ‘Umar menyederhanakan kerja cintanya begitu luar biasa.

“Karena ‘Umar memahami-” tulis Salim A fillah “-Cinta adalah kata kerja-adalah persoalan berusaha untuk mencintai. bahwa cinta bukanlah gejolak hati yang datang sendiri melihat paras ayu atau jenggot rapi. Bahwa, sebagaimana cinta kepada Allah yang tak serta merta mengisi hati kita, setiap cinta memang harus diupayakan. Dengan kerja, dengan pengorbanan, dengan air mata, dan bahkan darah.”

Bisa dikatakan, buku ini begitu Extraordinary. Dengan menampilkan kisah-kisah apik para sahabat dan keluarga Rasulullah Salallahu’alaihi wa sallam, para pembaca akan dengan mudah memahami makna cinta sejati dan sejatinya cinta yang harus diusahakan. Menariknya, fakta bahwa generasi terbaik itu adalah generasi para sahabat, tidaklah serta merta memberikan vonis kepada kita, manusia yang terpisah beribu abad lamanya dari mereka, untuk mustahil meniru dan belajar dari sejarah yang merekam dengan baik bahwa mereka selalu mengupayakan keputusan-keputusan untuk mencintai Tuhannya melebihi diri mereka sendiri-dan dengan cara yang manusiawi tentunya. Bahkan mereka bukanlah manusia-manusia sempurna yang bersih dari kesalahan.

“Suatu Ketika,” demikian ‘Abdullah ‘Ibnu ‘Abbas berkisah, “Seorang wanita sholat dibelakang Rasulullah Salallahu’alaihi wa sallam.” Dia seorang wanita yang sangat cantik, secantik-cantik wanita. “Demi Allah,” kata ‘Ibnu ‘Abbas bersaksi, “Aku belum pernah melihat wanita secantik dia.” Wanita itu langganan menempati shaff terdepan dibarisan para wanita.
Keberadaan sang wanita membelah sikap para sahabat dalam shalat berjama’ah. Sebagian berupaya keras untuk datang lebih awal dan mengambil tempat di shaff terdepan agar jangan sampai melihatnya. Agar tak sempat tergoda. Tetapi ada juga sebagian yang melambatkan kehadirannya. Mengakhirkan diri agar mendapatkan shaff terbelakang dibarisan lelaki, agar curi-curi pandang bisa leluasa dilakukan. Ketika ruku’ mereka merenggangkan kedua tangan, menyeksamai kecantikannya melalui celah ketiak mereka.

Para sahabat yang mulia tidaklah serta merta menjadi malaikat yang senantiasa bersih dari kesalahan dan terjamin dari dosa. Adalah mereka dengan sifat kemanusiaannya tetap saja dapat tergoda oleh lukisan cahaya berpendar kecantikan yang memesona yang terukir pada sosok wanita yang suatu kali hadir melengkapi shalat jama’ah bersama Rasulullah.
Namun, kesejatian iman mereka begitu unik dan kokoh, keagungan mereka dengan jelasnya terlukiskan ketika mereka begitu ridho dengan teguran penuh kasih sayang yang Allah turunkan setelah peristiwa itu.

“Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu diantara kalian. Dan sungguh Kami mengetahui pula orang-orang yang mengakhirkan diri” Qs. Al Hijr: 24

Bukan hardikan maupun kecaman yang Allah berikan kepada mereka yang membuat kesalahan. Bahwa mereka, para sahabat, adalah manusia yang memiliki fithrah dalam ketertarikannya pada wanita itu merupakan suatu fakta yang Allah sungguh sangat memahaminya. Inilah generasi, yang Allah mencintai mereka, dan merekapun mencintai Allah.

Bagaimana mengupayakan cinta seperti itu? Bisa dipelajari lebih lanjut dalam salah satu karya terbaik Salim A. Fillah ini.
Jalan Cinta Para Pejuang..



BILQIS 2, bersama Ustadz Salim A. Fillah (membedah buku “Jalan CInta Para Pejuang) on November 26th 2011 @PSBJ UNPAD. Be there :)

Saturday, 29 October 2011

BILQIS 2 "Ketika Cinta Harus Memilih"

Galau karena belum punya pasangan?
Sering merasa jenuh dengan rutinitas?
Ingin menggali inner charm?
Temukan jawabannya disini...


Pharmacy Muslim Family
BEM Kema Farmasi UNIVERSITAS PADJADJARAN presents



BILQIS 2 -Ketika Cinta Harus Memilih-

1. Bedah Buku : Jalan Cinta Para Pejuang by Ustadz Salim A Fillah

2. Seminar Kesehatan : Hormones, Love and Emotions in Medical Perspective by dr. Tauhid

3. Talkshow Kemuslimahan : Ketika CInta Harus Memilih by INNEKE KOESHERAWATY, Tony Raharjo, dan Melly Raharjo

4. Beauty Demo Make Up by WARDAH

5. Lomba Kreasi Jilbab Syar'i

Sabtu, 26 November 2011
@ PSBJ UNPAD jatinangor

HTM Gel. 1 : Rp. 50.000
include ; voucher kosmetik wardah senilai Rp. 30.000 (bisa langsung ditukar dengan produk kosmetik), goody bag Wardah, seminar kit, snack, lunch, certificate.
Ayo buruan daftar, tempat terbatas..

Info lebih lanjut, Hub. Widya Norma Insani 085314192920 / 27da28c5, Iqbal Sujida Ramadhan 085624096527 / 21E094E8

Ketentuan Lomba Kreasi Jilbab Syar’i

1.Peserta mengirimkan foto hasil kreasi jilbab via email, dengan menyertakan biodata peserta:

Nama :
Umur :
Alamat :
No Telp/Hp :
Pekerjaan :
Instansi :
Dikirim ke: lanihashina@gmail.com paling lambat tanggal 14 November 2011 pukul 22.00 WIB

2. Foto yang dikirimkan akan melewati proses seleksi untuk diambil 10 kreasi terbaik

3. 10 finalis yang terpilih akan melalui proses penjurian selanjutnya yaitu pada saat acara Bilqis 2 pada tanggal 26 November 2011. Para finalis harus mendemonstrasikan hasil kreasinya di depan para juri.

4. Pada saat final para finalis menyediakan peralatan dan bahan sendiri.

5. Kriteria penilaian:
• Kesesuaian dengan syari’ah
• Keindahan dan keserasian jilbab
• Kerapian dan kebersihan
• Orisinalitas

6. Pemenang I, II, dan III lomba kreasi jilbab syar’i akan mendapatkan uang pembinaan

7. Biaya pendaftaran: Rp 15.000,- ./orang
*Untuk pembayaran uang pendaftaran dapat menghubungi cp

Cp: Lani Hashina (081220005865)

Wednesday, 26 October 2011

Akankah kita menjadi satu diantaranya ? (by : Fadhila Nurfajrina)

SEORANG TEMAN YANG BAIK MENGIRIMKU...

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan
seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di
surga. Kami berjalan memasuki suatu
ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang
mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan
berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan.
Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah
diterima".
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku
dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak
malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang
tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui
koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang
kerja kedua.

Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan
Pengiriman.
Disini kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia
diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih
hidup yang memintanya".
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja
itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras
karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan
dan sedang dipaketkan untuk dikirim
ke bumi.

Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai
pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan
berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat
kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu
malaikat yang
duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini
adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku
pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada
pekerjaan disini?", tanyaku.
"Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. "
Setelah manusia meneria rahmat yang mereka minta,
sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan
terima kasih".

"Bagaimana manusia menyatakan terima kasih
atas rahmat Tuhan?", tanyaku.

"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup
berkata,'ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN, Terima kasih,
Tuhan' ".

"Lalu, rahmat apa saja yang perlu kita syukuri",
tanyaku.
Malaikat-ku menjawab, "Jika engkau mempunyai
makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu,
atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka
engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia
ini.

"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan
uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8%
kesejahteraan dunia.

"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu,
engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki
kesempatan itu.

Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih
banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih
dirahmati daripada begitu banyak orang di dunia ini
yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.

"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan
dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan
penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat....
Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang
di dunia".
"Jika engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan
religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan,
penangkapan,penyiksaan, atau kematian ...
maka engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar
orang di dunia.

"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada
dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang
yang sangat jarang.

"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum,
maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau
unik dibandingkan semua mereka yang berada
dalam keraguan dan keputusasaan.

"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka
engkau menerima rahmat ganda, yaitu bahwa seseorang
yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa engkau
orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa, engkau
lebih dirahmati daripada lebih dari 2 juta orang di
dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama sekali".

Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmat yang
telah Allah anugerahkan...

Sunday, 12 September 2010

Boikot Barangan Israel !!!

Bismillahirrahmanirrahim..

"Wahai kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh dunia, memboikot produk-produk buatan Israel dan Amerika adalah kewajipan bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia. Setiap ringgit yang kita bayarkan untuk sebotol Coca-Cola misalnya, akan menjadi sebutir peluru di dalam senjata orang-orang Amerika atau Israel yang akan diacu ke arah kita. Kita telah menyumbangkan wang kita setiap hari kepada McDonalds, KFC, Burger King dsb, tanpa memikirkan ke mana wang itu akan dibelanjakan.

Menurut pendapat saya, setiap Muslim harus bertanggungjawab dalam hal yang mempengaruhi keluarga dan gaya hidup mereka. Lihatlah kepada orang-orang Amerika yang telah membatalkan (veto) resolusi PBB untuk mengutuk aksi tentera Israel di Palestin. Jika mereka itu adalah pemelihara perdamaian seperti yang mereka dakwa, apakah mungkin mereka melakukannya (membatalkan resolusi PBB)?

Wahai manusia, tidakkah anda berfikir? Tidakkah anda memiliki perasaan lagi? Tidakkah anda merasakan kepahitan negara-negara Arab dan Islam dalam hal ini? Darah yang paling murah adalah darah kita! Kita telah menjadi bahan percubaan bagi senjata-senjata dan peluru-peluru serta teknologi mereka. Persenjataan perang ini dibiayai oleh kita, dalam gaya hidup konsumerisme yang mereka paksakan ke atas kita.

Saya bertanya kepada anda semua, dengan nama Allah. Saya bertanya pada anda semua, atas nama ribuan orang yang mati di tangan pengganas-pengganas itu pada tahun 1948, 1967, 1973 di Qana, di Dir Yassin, di Bahr al-Bakar semenanjung Gaza dan di al-Quds. Saya bertanya kepada anda semua, atas nama orang yang mati syahid untuk kehormatan kita. Saya bertanya ke atas anda, atas nama seorang anak kecil bernama Muhammad al-Durrah, yang syahid dalam pelukan ayahnya ditembusi peluru-peluru, dari wang yang telah kita sumbangkan kepada mereka.

Apakah akan jadi kepada kita? Kita memiliki mata yang tidak dapat kita gunakan untuk melihat. Kita memiliki telinga, tetapi kita tidak gunakan untuk mendengar. Kita memiliki hati, tetapi tidak lagi dapat merasai. Mereka telah menjadikan kita sebagai pengguna-pengguna yang buta, yang rela membayar wang untuk membiayai senjata mereka, untuk mendukung aksi keganasan mereka di dunia Arab dan Islam.

Boikot mereka sekarang! Sekarang atau peluang ini tidak muncul lagi selamanya!

Dunia Arab dan Islam harus bersatu agar menjadi kuat. Kembali dan siapkan persenjataan kita. Kembalikanlah dan bangunkanlah ekonomi kita agar kita dapat menghancurkan mereka. Allahu Akbar!!"


- Syeikh Yusuf al-Qaradhawi, 8 Oktober 2001 (Qatar)


>>> Brands and Labels To Boycott <<<


Semoga Bermanfaat !

The Blessing In "No" (Ketika Tuhan Berkata "Tidak")

I asked God to take away my pride.
God said, "No. It is not for me to take away, but for you to give it up."

(Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku Tuhan berkata, "Tidak Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.")

I asked God to make my handicapped child whole.
God said, "No. Her spirit was whole, her body was only temporary."

(Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. Tuhan berkata, "Tidak Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.")

I asked God to grant me patience.
God said, "No. Patience is a by-product of tribulations; it isn't granted, it is earned."

(Ya Tuhan beri aku kesabaran. Tuhan berkata, "Tidak Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.")

I asked God to give me happiness.
God said, "No. I give you blessings, happiness is up to you."

(Ya Tuhan beri aku kebahagiaan. Tuhan berkata, "Tidak Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri.")

I asked God to spare me pain.
God said, "No. Suffering draws you apart from worldly cares and brings you closer to me."

(Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan. Tuhan berkata, "Tidak Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.")

I asked for all things that I might enjoy life.
God said, "No. I will give you life so that you may enjoy all things."

(Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat. Tuhan berkata, "Tidak Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.")

I asked God to help me LOVE others, as much as God loves me.
God said... "Ahhhh, finally you have the idea!"

(Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku. Tuhan berkata... "Ahhhh, akhirnya kau mengerti !")

Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan, bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).

Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

"There's a time and place for everything, for everyone. God works in a mysterious way."

Semoga Bermanfaat !

 

blogger templates | Make Money Online